"Berdasarkan hasil investigasi dan analisis dapat disimpulkan bahwa penyebab terjadinya kecelakaan beruntun ini adalah truk tangki mengalami kegagalan pengereman," tuturnya.
Baca juga: Soal Kecelakaan Truk Pertamina di Cibubur, Pengamat Soroti Faktor Human Error
Wildan menjelaskan, kegagalan rem ini terjadi karena persediaan udara tekan di tabung berada di bawah ambang batas sehingga tidak cukup kuat untuk melakukan pengereman.
Ia melanjutkan, penurunan udara tekan dipicu dua hal yaitu adanya kebocoran pada solenoid valve klakson tambahan dan travel stroke kampas rem.
"Resultante dua hal ini memaksa pengemudi melakukan pengereman berulang kali saat menghadapi gangguan lalu lintas karena rem tidak pakem dan mempercepat berkurangnya angin pada tabung angin," ucap dia.
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Tanggung Biaya Perawatan Korban Kecelakaan Truk Pertamina di Transyogi Cibubur
Pada 18 Juli 2022, sekitar pukul 14.00 WIB, truk tangki BBMberangkat dari TBBM Plumpang menuju Cileungsi Kabupaten Bogor dengan membawa 24.000 liter pertalite.
Saat melewati tol Rawamangun-Cawang, pengemudi mendengar suara mendesis dan tekanan angin di kabin menunjukkan angka 7 bar. Lalu, pengemudi memeriksa kendaraan namun tidak ditemukan sumber suara mendesis.
Adapun selama perjalanan pengemudi sudah merasakan rem bekerja kurang efektif, namun saat pertama kali pemeriksaan tidak ada kebocoran.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Cibubur, Pertamina: Truk Milik Pihak Ketiga
Kemudian, saat keluar dari Gerbang Tol Cibubur, pengemudi merasakan gangguan pada sistem rem. Saat itu, perseneling kendaraan di posisi 5.
Pengemudi memutuskan untuk berpindah lajur dari lajur cepat ke lajur lambat dan mencoba melakukan pengereman berkali-kali namun gagal.
Pengemudi juga sudah menarik rem trailer maupun hand brake, namun tidak bekerja sesuai yang diharapkan.
Pengereman yang gagal tersebut membuat truk tangki BBM menabrak dua mobil penumpang di lajur lambat dan truk tetap tidak berhenti.
Kemudian, pengemudi berinisiatif untuk pindah lajur untuk terlepas dari dua mobil karena di sisi sebelah kiri terdapat trotoar yang cukup tinggi, namun lajur kanan terdapat kerumunan kendaraan yang sedang berhenti di lampu lalu lintas berwarna merah sehingga menabrak beberapa kendaraan lainnya.
Baca juga: Kecelakaan Truk Tangki Pertamina di Cibubur, Kemenhub: Soal Lampu Lalin? Itu Domainnya Pemda...
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.