BANDUNG, KOMPAS.com - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menilai, gap antara ekspor produk halal dalam negeri dengan impor dari negara OKI (Organisasi Kerjasama Islam) terbilang besar.
Padahal Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia, sehingga memiliki potensi yang terbuka luas terhadap kontribusi ekspor produk halal.
"Terdapat gap yang besar antara nilai ekspor produk halal nasional dengan nilai impor produk halal negara-negara OKI ke dalam negeri,” ujar Direktur Pelaksana Bidang Pengembangan Bisnis LPEI, Maqin Q Norhadi dalam rilisnya, Selasa (18/10/2022).
Baca juga: Ekspor Produk Halal Indonesia Masih Mini, Ini Penyebabnya Menurut KNEKS
Data State of Global Islamic Economy Report 2022 menunjukan, nilai ekspor produk makanan halal Indonesia hingga April 2022 masih sebesar Rp 119 triliun. Sementara impor dari negara OKI mencapai Rp 1.630 triliun.
Kemudian untuk produk modest fashion, sambung Maqin, nilai ekspor nasional hanya mencapai Rp 6 triliun dan impor dari negara OKI sebesar Rp 268 triliun.
Produk farmasi juga tak kalah besar. Nilai impor negara OKI mencapai Rp 390 triliun, sedangkan ekspor Indonesia senilai Rp 1,3 triliun.
Terakhir adalah produk kosmetik halal. Nilai ekspor Indonesia mencapai Rp 7 triliun dan impor dari negara OKI mencapai Rp 123 triliun.
Baca juga: Ekspor Produk Halal RI Baru 3,8 Persen Total Pasar Produk Halal Dunia
Untuk itu, sambung Maqin, LPEI melalui divisi bisnis syariah akan meningkatkan porsi nilai ekspor produk halal Indonesia dengan beragam layanan finansial dan non finansial.
Salah satunya memberikan pelatihan dan pembinaan kepada pelaku UKM calon eksportir produk halal serta membantu perluasan akses pasar bagi UKM berorientasi ekspor halal.
“Ini sebagai dukungan LPEI juga untuk Masyarakat Ekonomi Syariah yang selama 22 tahun konsisten membangun sinergi dan kemitraan," ungkapnya dalam 9th Indonesia Islamic Economic Forum, Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF).
Selain itu, LPEI menandatangani nota kesepahaman dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) terkait pengembangan ekspor produk halal Indonesia dan Industri Keuangan Syariah.
Baca juga: Omzet Industri Halal Dunia Capai 2 Triliun Dollar AS, BI: Potensi Kita Masih Sangat Besar
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.