Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Tidak Ada Lagi Impor, Aspal Kita Paling Baik Kualitasnya

Kompas.com - 19/10/2022, 06:10 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhur Binsar Pandjaitan memastikan pengadaan aspal untuk berbagai proyek pemerintah akan mengandalkan dari Buton, Sulawesi Tenggara.

Hal itu sebagai respons atas arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta untuk menyetop impor aspal, dan mengandalkan penggunaan aspal produksi dalam negeri. Dia pun meminta dalam kurun waktu 2 tahun impor aspal harus bisa disetop.

Luhut menjelaskan, pemerintah saat ini telah menerapkan pengadaan secara digital melalui e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Semua produk lokal yang sesuai standar akan masuk dalam e-katalog itu untuk dibelanjakan pemerintah.

Baca juga: Bahlil Sebut Ada Investor yang Tertarik Garap Industri Aspal Buton

Maka menurut Luhut, salah satunya aspal Buton akan masuk dalam e-katalog tersebut sehingga dipastikan akan digunakan oleh pemerintah.

"Kita akan masukkan semua di e-katalog, sampai pada aspal buton misalnya. Presiden perintahkan kemarin untuk masukkan ke sana (e-katalog)," ujarnya dalam dalam acara BCA: Indonesia Knowledge Forum XI 2022, Selasa (18/10/2022).

Dengan sistem pengadaan tersebut, ia meyakini akan menekan impor aspal. Sebab, setidaknya untuk proyek-proyek pemerintah akan mengandalkan aspal dari Buton.

"Jadi tidak ada lagi impor-impor aspal, padahal aspal kita paling baik kualitasnya," kata dia.

Baca juga: Jokowi: Saya Beri Waktu 2 Tahun Lagi, Setop Impor Aspal

Luhut menambahkan, e-katalog merupakan upaya dgitalisasi pengadaan yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan penggunaan produk lokal dan mengurangi potensi korupsi.

Adanya ketentuan belanja pemerintah melalui e-katalog tersebut diharapkan mendorong pengusaha dalam negeri semakin berkembang, terutama pada UMKM.

"UMKM itu menjadi backcone (tulang punggung) ekonomi. Jadi perhatian pemerintah sama UMKM itu luar biasa tingginya, itu sebabnya e-katalog ini menjadi sangat penting buat kita," ungkapnya.

Menurut Luhut, e-katalog saat ini semakin berkembang, dari sebelumnya hanya mencakup kurang dari 100.000 produk/jasa, kini sudah mencapai sekitar 1,5 juta produk/jasa. Targetnya, hingga akhir tahun e-katalog bisa memuat sekitar 2 juta produk/jasa dari pengusaha lokal.

Baca juga: Ada Gejolak Global, Luhut Akui Sulit Ramal Ekonomi ke Depan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com