Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Initial Coffee Roaster, Berdayakan Ratusan Petani hingga Bawa Biji Kopi Lokal ke Panggung Nasional

Kompas.com - 19/10/2022, 09:40 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Tokopedia memotret tren penjualan makanan dan minuman di Surabaya.

External Communications Senior Lead Tokopedia Rizky Juanita Azuz mengatakan, selama semester I-2022, Tokopedia mencatat kenaikan jumlah transaksi dan pembeli, khususnya di Surabaya yang mencapai hampir 1,5 kali lipat.

“Kategori Makanan dan Minuman menjadi salah satu kategori paling laris di Surabaya,” ujar Rizky Juanita Azuz saat media gathering di Surabaya, Selasa (18/10/2022).

Tren ini didorong oleh inisiatif Hyperlocal Tokopedia yang bertujuan mendekatkan UMKM di berbagai daerah termasuk Surabaya dengan pembeli setempat, agar UMKM di seluruh penjuru Indonesia punya kesempatan yang sama untuk bertumbuh.

Baca juga: Peluang UMKM Ekspor Kopi dan Pala ke Belanda Terbuka Lebar, Ini Sebabnya

Adapun contoh UMKM Surabaya di kategori Makanan dan Minuman yang merasakan manfaat inisiatif ini adalah Initial Coffee Roaster.

Initial Coffee Roaster yang didirikan oleh Ivan Hartanto bersama dua rekannya, Kenny Soewondo dan Kevin Soewondo, bergerak di industri kopi sejak 2014 dan telah memberdayakan ratusan petani kopi lokal di berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari Aceh, Jawa hingga Papua.

Pemilik Usaha Initial Coffee Roaster, Ivan Hartanto mengatakan, Initial Coffee Roaster berdiri bukan hanya sebagai kedai kopi saja. Tapi lebih dari itu, dirinya memiliki tujuan untuk memberdayakan dan meningkatkan nilai tambah setiap pelaku yang berperan di rantai industri kopi, mulai dari petani kopi, prosesor kopi dan masih banyak lagi.

Initial Coffee Roaster membeli biji kopi langsung dari ratusan petani kopi lokal, tanpa perantara. Mereka juga memastikan pembelian dilakukan di awal agar para petani bisa punya pegangan modal untuk mengembangkan produktivitas lahan kopi mereka.

Ivan mengaku pendapatan para petani kopi kian bertambah. Bahkan, pendapatannya sendiri hampir serupa dengan petani sawit.

"Karena memang pasar kopi itu sendiri besar. Petani kalau jual kopi dalam bentukan cery itu berton-ton, hanpir sama dengan (pendapatan) petani sawit," ungkapnya.

Initial Coffee Roaster rajin mengikuti berbagai kampanye di bawah naungan inisiatif Hyperlocal Tokopedia.

Baca juga: Saat Kopi Indonesia Mencuri Hati Delegasi G20...

Salah satunya adalah kampanye Tokopedia NYAM!. Berkat mengikuti kampanye ini, transaksi produk best sellernya, Kopi Espresso Early Riser Blend, melonjak 2 kali lipat. Bahkan produknya bisa tembus luar Surabaya seperti Bogor, Sumbawa dan Samarinda.

“Selain memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan omzet, Tokopedia juga membantu Initial Coffee Roaster menambah menambah jangkauan pasar dan meningkatkan minat peminum kopi , terutama homebrewer ataupun kedai kopi baru) agar mencoba biji kopi specialty grade buatan anak negeri kita,” kata Ivan.

Initial Coffee Roaster aktif melakukan edukasi tentang kopi kepada masyarakat. Salah satunya lewat Coffee Academy.

Melalui program ini, dijelaskan dia, pihaknya tidak hanya membuka pelatihan bagi masyarakat umum yang ingin belajar tentang kopi, tetapi juga bagi mereka yang ingin menjadi barista.

"Sejauh ini sudah ada lebih dari 300 orang yg belajar di Premium Coffee Academy kami,” kata Ivan.

Initial Coffee Roaster juga giat berinovasi dan akan meluncurkan produk terbarunya, yakni kopi celup. Kehadiran produk tersebut berangkat dari keinginan Initial Coffee untuk terus relevan dengan kebutuhan masyarakat, terutama yang ingin menikmati kopi secara lebih praktis atau tidak memerlukan peralatan khusus.

“Kami ingin kopi lokal berkualitas tinggi menjadi produk yang inklusif, bisa dinikmati oleh siapa saja, dimana saja dan kapan saja” kata Ivan.

Baca juga: Daftar 5 Kopi Termahal di Dunia, Salah Satunya Berasal dari Indonesia

Strategi Bertumbuh Ketika Pandemi

Selain itu Ivan juga menceritakan strategi yang ia lakukan ketika pandemi melanda.

Sama halnya dengan banyak usaha makanan dan minuman yang terpukul lantaran pandemi, usaha kopinya pun demikian.

Initial Coffee mengalami penurunan omzet 25 persen lantaran banyak kedai kopi yang tutup terpaksa akibat tidak mampu bertahan. Padahal Initial Coffee sendiri menjual produk kopinya hampir ke 35 persen dari jumlah total kedai kopi yang ada di Surabaya.

"Omzet mulai Mei-November 2022 turun 25 persen karena banyak cafe yang tutup karena pandemi. Jadi mau tak mau berimbas juga ke kami," ujarnya.

Walau demikian, dia tidak berkecil hati. Ivan tetap menjaga komunikasi dan relasi baik dengan para pembelinya.

Di saat yang sama, Ivan pun akhirnya masuk ke platform online dan bergabung menjadi seller Tokopedia.

Ivan mengaku sejak masuk ke Tokopedia, bisnisnya kembali sehat setelah terkena pandemi bahkan terus menggeliat.

"Intinya kalau kita enggak ikut event besar di Tokopedia saja kayak Tokopedia Nyam gitu, penjualan kita 1,5 kali lipat. Tapi kalau ikut event 3 kali lipat sampailah," pungkasnya.

Baca juga: Erick Thohir: Indonesia Negara Penghasil Kopi Terbaik di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, KemenKopUKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, KemenKopUKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Whats New
Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Whats New
RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

Whats New
KAI Properti Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Cek Posisi dan Syaratnya

KAI Properti Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com