JAKARTA, KOMPAS.com - Edukasi dan literasi soal investasi aset kripto dinilai masih menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi para pelaku industri kripto dan blockchain. Padahal, jumlah investor kripto di Tanah Air terus tumbuh.
Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), total investor kripto sampai akhir Agustus 2022 mencapai sebanyak 16,1 juta investor. Jika dibandingkan dengan data pada akhir 2021 sebanyak 11,2 juta investor, jumlah ini naik sebanyak 43,75 persen.
"Edukasi dan literasi mendalam masih menjadi pekerjaan utama bagi kami para pelaku industri. Meskipun jumlah investor kripto sudah cukup banyak, namun pemahaman mendalam mengenai kripto belum terlalu dalam," kata CEO Indodax Oscar Darmawan dalam keterangannya, Selasa (18/10/2022).
Baca juga: Melemah, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 15.500 Per Dollar AS
Menurutnya, investasi kripto masih memiliki prospek yang positif ke depannya. Apalagi, saat ini generasi milenial mulai gencar melakukan investasi.
Oleh karenanya, Oscar menyambut baik bergabungnya salah satu tokoh publik milenial, Natasha Wilona sebagai member Indodax Prioritas. Dia yakin penetrasi investasi kripto di Indonesia ke depannya, khususnya untuk generasi muda, akan semakin dalam.
"Dengan kedatangan Wilona, saya berharap dapat menyebarkan semangat, minat, dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap investasi aset kripto di Indonesia secara lebih luas dan masif. Saya melihat bahwa prospek investasi kripto di Indonesia ini memang masih sangat besar ke depannya," tuturnya.
Baca juga: Mulai Oktober 2022, Penyelenggara Transaksi Kripto Wajib Gunakan e-SPT Masa PPN Versi 2022
Sebagai member prioritas Indodax, Natasha Wilona mengajak generasi muda untuk bisa mengenal investasi kripto lebih baik lagi. Kehadirannya juga diharapkan dapat membantu Indodax memberikan literasi terkait kripto dan blockchain di Indonesia secara lebih luas lagi.
Ia pun mengajak calon investor kripto, khususnya generasi muda, untuk mencari tahu terlebih dahulu seluk beluk platform investasi aset kripto. Di antaranya dengan mengetahui rekam jejak, pelaporan pajak, hingga keamanan dari platform tersebut.
"Dengan adanya investasi digital, kita merasa lebih mudah karena kita bisa belajar langsung dari internet atau tanya ke tim customer service-nya, jadi lebih banyak panduannya. Kita juga tidak perlu takut harus mengeluarkan uang dalam jumlah sangat besar di samping harus memilih platform yang aman juga," ucapnya.
Baca juga: Harga Kripto Reli di Tengah Data Inflasi AS yang Tinggi, Ini Penjelasan Analis
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.