Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dwi Harivarman
ASN Kanwil DJPb Provinsi NTT

ASN Kementerian Keuangan

Akselerasi Realisasi APBN sebagai Peredam Guncangan Ekonomi dan Bantalan Sosial Dampak Inflasi

Kompas.com - 19/10/2022, 12:08 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MEMASUKI awal semester II 2022, ancaman kondisi perekonomian global mulai bergeser dari risiko akibat pandemi Covid-19 menuju risiko terjadinya resesi akibat tekanan inflasi yang tinggi.

Pergerakan inflasi secara bulanan di tingkat global menunjukkan tren yang meningkat, baik pada negara maju maupun negara berkembang. Dampak inflasi yang tinggi mulai terasa pada penurunan pertumbuhan upah riil pekerja di berbagai negara, dan berpotensi menurunkan daya beli dan permintaan konsumen.

Kenaikan inflasi juga menjadi kekhawatiran utama para pelaku usaha dunia dibandingkan risiko ketidakstabilan politik dan gangguan rantai pasok bahan komoditas (berdasarkan hasil survei McKinsey & Co terhadap 899 perusahaan di dunia, Juni 2022).

Baca juga: Saat Jokowi Kembali Ingatkan soal Gelapnya Kondisi Ekonomi 2023 dan Eman-eman APBN

Berbagai indeks ketidakpastian dan risiko perekonomian global yang meningkat akibat tekanan inflasi yang tinggi mendorong naiknya probabilitas terjadinya resesi pada banyak negara.

Berdasarkan survei Bloomberg, banyak negara di dunia memiliki probabilitas di atas 20 persen untuk mengalami resesi ekonomi tahun 2023, utamanya pada negara maju seperti Uni Eropa dan AS.

Kondisi Indonesia menantang

Di saat pertumbuhan ekonomi berbagai negara menurun, tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2022 masih cukup impresif yang ditopang peningkatan konsumsi rumah tangga, investasi, dan kinerja ekspor.

Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2022 mampu mencapai 5,4 persen didorong oleh pertumbuhan positif dari hampir seluruh sektor lapangan usaha, kecuali lapangan usaha Administrasi Pemerintahan dan Jasa Pendidikan.

Pada triwulan III 2022, laju positif penguatan pemulihan ekonomi nasional tersebut menghadapi tantangan dalam bentuk kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) di kisaran 30 persen untuk jenis solar, pertalite, dan pertamax pada awal bulan September.

Latar belakang kebijakan tersebut adalah adanya kenaikan harga minyak mentah dan Indonesia Crude Price/ICP di tingkat global, subsidi BBM yang telah mencapai Rp 502 triliun dan semakin membebani APBN, serta subsidi BBM yang ternyata lebih banyak dinikmati oleh kelompok masyarakat mampu (subsidi BBM kurang tepat sasaran).

Dampak dari kenaikan harga BBM tersebut langsung terlihat dengan naiknya tingkat inflasi nasional di September yang mencapai 1,17 persen (m-to-m) dan sebesar 5,95 persen (yoy).

Efek dari inflasi yang semakin tinggi tersebut perlu diantisipasi pemerintah, terutama yang menyangkut daya beli masyarakat.

Mengapa daya beli? Karena salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional di semester I 2022 adalah konsumsi rumah tangga, yang sangat dipengaruhi kemampuan konsumsi atau daya beli masyarakat.

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat juga merupakan faktor penting dan signifikan dalam mendorong pertumbuhan kredit industri selain suku bunga (hasil Model Ekonometrika BRI Research Institute).

Realisasi APBN sebagai peredam

Salah satu alat yang digunakan pemerintah untuk mengantisipasi dampak peningkatan inflasi adalah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Realisasi belanja negara dalam APBN selama ini berperan sebagai shock absorber (peredam guncangan) tekanan ekonomi di masa pandemi selanjutnya dapat menjadi bumper untuk menyangga daya beli masyarakat terutama yang berpenghasilan rendah.

Untuk menjalankan peran sebagai shock absorber tekanan ekonomi, kinerja belanja APBN perlu terus diakselerasi. Sampai dengan akhir Agustus 2022, APBN terus bekerja keras melalui kinerja belanja negara dengan realisasi mencapai Rp 1.657 triliun atau 53,3 persen dari target APBN sesuai Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2022.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com