Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alfamart Gunakan PLTS di 11 Lokasi Kantor Cabang dan Gudangnya

Kompas.com - 19/10/2022, 13:19 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) menggunakan energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan operasional dengan penggunaan solar panel melalui sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di 11 lokasi kantor cabang dan gudang.

Sistem PLTS dipasang di kota Palembang, Banjarmasin, Medan, Parung, Bogor, Balaraja, Bandung, Rembang, Malang, Bali dan Karawang.

Pemasangan PLTS dimulai sejak tahun 2021 dan akan terus dilanjutkan di tahun mendatang dengan menambah jumlah PLTS di 9 kantor cabang dan gudang.

Baca juga: Bukit Asam Siap Kembangkan PLTS di Area Pabrik SIG

Corporate Affairs Director Alfamart Solihin memastikan perusahaan mengambil peranan sebagai perusahaan  yang ikut berkontribusi untuk menyelamatkan lingkungan Indonesia.

“Salah satunya melalui penggunaan energi bersih dan ramah lingkungan untuk kebutuhan listrik operasional dengan memanfaatkan energi surya. Alfamart adalah perusahaan yang mengedepankan aspek berkelanjutan dalam kerangka Environmental Social and Governance (ESG)," ujarnya dalam siaran persnya, Rabu (19/10/2022).

Lebih lanjut dia menuturkan, penggunaan PLTS di Alfamart dengan total kapasitas sebesar 993 kWp ini bisa memberikan banyak manfaat terutama bagi lingkungan.

Sampai dengan September 2022, Alfamart mengklaim dapat menurunkan emisi karbon sebanyak lebih dari 462 ton, mengurangi konsumsi batu bara sebanyak lebih dari 187 ton atau setara dengan menanam lebih dari 25.000 pohon.

Baca juga: Dua Perusahaan Ini Pasok Modul PV ke Proyek PLTS KEK Karimun


"Dan kami akan konsisten menambah jumlah PLTS di kantor dan gudang Alfamart pada tahun-tahun mendatang,” kata Solihin.

Ia menambahkan, CSR Alfamart yang ada dalam payung kampanye Alfamart Sahabat Bumi memang berfokus pada bidang lingkungan. Seperti yang sudah dan terus dijalankan antara lain penanaman pohon di lahan kritis, kampanye setop pakai kantong plastik sekali pakai di tiap tokonya, pengembangan desa ramah lingkungan yang berkelanjutan melalui Kampung Alfamart Sahabat Bumi dan implementasi PLTS ini.

SUNterra yang dipercaya sebagai salah satu mitra bisnis Alfamart untuk menginstalasi sistem PLTS di jaringan distribusi Alfamart, mengapresiasi langkah Alfamart untuk melakukan transisi energi menuju era energi terbarukan.

Chief Executive Officer SUNterra, Fanda Soesilo mengungkapkan, pembangunan sistem PLTS di Alfamart ini sukses menambah portofolio SUNterra yang berfokus pada pembangunan PLTS pada sektor residensial, sosial, dan komersial skala menengah.

Baca juga: 40 Gedung Milik KAI Bakal Gunakan PLTS Tahun Depan

“Setelah beroperasi kurang lebih 1,5 tahun, sebagai bagian dari Grup SUN, SUNterra terus menambah deretan prestasi proyek PLTS hingga kini telah mendapatkan lebih dari 3 MWp proyek PLTS di lebih dari 30 kota. Instalasi sistem PLTS pada kantor dan gudang Alfamart menjadi langkah besar bagi SUNterra untuk menjangkau semakin banyak industri yang masih mengandalkan sumber energi fosil,” kata dia.

Alfamart dan SUNTerra mengakui dibutuhkan kesadaran bagi semua pihak, termasuk swasta dalam mendukung Pemerintah Indonesia yang menargetkan Indonesia mampu mencapai nol emisi karbon pada tahun 2060 serta tingkat bauran energi sebesar 23 persen di tahun 2025.

Dorongan untuk mengelola emisi melalui pembangunan yang efisien serta penggunaan energi terbarukan sebagai sumber energi alternatif, dianggap menjadi salah satu cara cepat mencapai target tersebut.

Baca juga: Operasikan PLTS, Bogasari Hemat Energi hingga 1,1 Juta kWh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com