Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Bunga Acuan BI Naik Lagi, Kini Jadi 4,75 Persen

Kompas.com - 20/10/2022, 14:48 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) putuskan untuk menaikkan BI 7-day Reverse Repo Rate (DRRR) sebesar 50 basis poin atau 0,50 persen menjadi 4,75 persen.

Dengan demikian, suku bunga deposit facility naik 50 bps menjadi 4 persen dan lending facility naik 50 bps menjadi 5,5 persen.

"RDG BI pada tangga 19-20 Oktober 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7DRRR sebesar 50 bps menjadi 4,75 persen," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo saat konferensi pers, Kamis (20/10/2022).

Baca juga: BI Prediksi Suku Bunga Acuan AS Masih Berpotensi Naik hingga 4,6 Persen di Akhir 2022

Perry mengatakan, keputusan kenaikan subung tersebut sebagai antisipasi untuk menurunkan ekspektasi inflasi dan memastikan inflasi inti kembali ke sasaran 3 persen plus minus 1 persen pada paruh kedua tahun 2023.

Selain itu, keputusan ini juga untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya akibat akibat semakin kuatnya mata uang dollar AS dan tingginya ketidakpastian pasar keuangan global di tengah peningkatan permintaan ekonomi domestik yang tetap kuat.

"Keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah front loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini terlalu tinggi atau over shooting," ucap Perry.

Sebagai informasi, kebijakan kenaikan suku bunga oleh BI telah dilakukan ketiga kalinya, setelah pada Agustus dan September lalu BI telah menaikan suku bunga acuan masing-masing sebesar 25 bps dan 50 bps.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah memprediksi BI akan menaikkan suku bunga acuan dengan mempertimbangkan dua hal.

Pertama, bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed diperkirakan masih akan menaikkan suku bunga hingga akhir tahun nanti. Hal ini akan membuat selisih suku bunga acuan The Fed dan BI semakin menipis.

Selama 2022, The Fed telah lima kali menaikkan suku bunga acuannya dengan total 300 basis poin (bps) menjadi 3-3,25 persen. Sedangkan BI baru naik 75 bps menjadi 4,25 persen.

Dengan demikian, selisih suku bunga acuan BI dengan The Fed kini hanya 100 bps. Kedua, selisih suku bunga acuan BI dengan The Fed Fund semakin tipis membuat aliran modal asing banyak keluar di Indonesia sehingga membuat nilai tukar rupiah melemah.

"Dengan mempertimbangkan kedua hal tersebut saya meyakini BI akan kembali menaikkan suku bunga acuan pada bulan ini setidaknya 25 bps," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (17/10/2022).

Baca juga: Suku Bunga BI Naik, Ini Dampak Positif dan Negatifnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com