Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin: Ada Perusahaan yang Akan 100 Persen Terapkan Energi Bersih Tahun 2023

Kompas.com - 20/10/2022, 16:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia berkomitmen mencapai karbon netral atau net zero emission (NZE) di tahun 2060 atau lebih cepat. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah mendorong industri untuk menggunakan energi baru terbarukan (EBT).

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pemerintah terus mendorong industri untuk menggunakan EBT sebagai sumber energi dalam proses produksi. Transisi ke energi hijau pun menjadi salah satu agenda utama dalam Presidensi G20 Indonesia.

"Kami di kementerian perindustrian mendorong agar sumber energi di industri itu bisa menjadi sumber-sumber energi yang clean atau bersih," ujarnya dalam acara 'gala dinner' rangkaian program G20 Kompas di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Rabu (19/10/2022) malam.

Baca juga: Ojek Motor Listrik Jadi Angkutan Pengumpan di Kawasan KTT G20

Menurut dia, saat ini sudah banyak perusahaan yang memiliki inisiatif dalam menerapkan energi bersih. Agus bilang, bahkan sudah ada perusahaan yang berencana pada akhir 2023 akan 100 persen menerapkan energi bersih yang bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata, Jawa Barat.

Selain itu, banyak perusahaan yang berminat untuk menggunakan solar panel sebagai sumber listrik. Banyaknya minat pelaku industri terhadap energi terbarukan inilah yang perlu diakomodasi pemerintah agar terealisasikan.

Meski demikian, upaya mendorong industri menggunakan EBT perlu melibatkan berbagai pihak, salah satunya PT PLN (Persero). Sebab, perusahaan-perusahaan yang akan menggunakan energi bersih perlu menjalin kerja sama dengan PLN.

"Jadi ini juga tergantung dari PLN. Dukungan PLN menjadi sangat penting supaya kita bisa lebih mempercepat sumber-sumber energi yang ada di industri itu menjadi clean," ungkap Agus.

Ia mengatakan, upaya lain yang dilakukan untuk mendorong penggunaan EBT pada industri, dilakukan dengan memberikan berbagai program pelatihan.

Selain itu dengan pemberian Penghargaan Industri Hijau, yaitu program pemberian penghargaan kepada perusahaan industri yang telah menerapkan prinsip industri hijau dalam proses produksinya.

"Ini untuk menstimulan agar perusahaan-perusahaan industri itu bisa berlomba-lomba mempercepat kegiatan produksinya semakin hijau," katanya.

Kendati demikian, ada catatan dalam upaya melakukan transisi menuju energi hijau yaitu memastikan penerapannya berkeadilan dan biaya yang terjangkau.

Ia bilang, hal itu menjadi tantangan yang harus terus dikembangkan bersama untuk membuat energi hijau menjadi lebih murah, mengingat saat ini teknologinya cukup mahal.

"Dalam melakukan transisi energi harus juga diperhatikan, ini harus affordable (terjangkau). Ini menjadi tantangan kita, bagaimana bisa menekan cost EBT, di mana teknologinya saat ini masih sangat mahal," tutup Agus.

Baca juga: Demokrasi Energi untuk Transisi Energi Berkeadilan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com