Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Startup, Bappenas Bakal Petakan Penggunaan Teknologi Hijau di Indonesia

Kompas.com - 20/10/2022, 18:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) berusaha memetakan implementasi ekonomi hijau melalui teknologi hijau pada perusahaan rintisan (startup) dan UMKM yang ada di Indonesia.

Kepala Sub Direktorat Ekosistem dan Pemanfaatan TIK Bappenas Andianto Haryoko mengatakan, saat ini belum banyak entitas yang menyatakan diri memanfaatkan teknologi untuk ekonomi hijau.

"Kami harus pilah dulu pemanfaatan sebuah teknologi yang dilakukan sebuah entitas startup dalam UMKM mulai dari input, proses, dan output. Tidak semua entitas di Indonesia melakukan ekonomi hijau di semua lini, ujar dia dalam konferensi pers, Kamis (20/10/2022).

Baca juga: Startup Ecommerce dan Ride Hailing Tidak Tren Lagi di Masa Depan, Ini Alasannya

Ia mencontohkan, batik ecoprint secara input sudah menggunakan bahan alam yang tidak merusak lingkungan. Kemudian di sisi output sudah menggunakan e-commerce untuk pemasaran. Dengan begitu, bisnis ini sudah dapat dikategorikan melakukan ekonomi hijau dan teknologi hijau.

Andianto mengatakan dengan pemetaan ini pemerintah dapat melakukan optimalisasi dukungan kepada usaha tersebut.

"Itu kami elaborasi, jadi bisa berdampak pada pertumbuhan lapangan kerja, aktivitas ekonomi dan meningkatkan pendapatan pemerintah dan masyarakat," urai dia.

Baca juga: Deretan Startup Terus Berguguran, Kini Giliran Bananas Gulung Tikar

Sementara itu, Project Manager Make IT Indonesia Atiek Fadhilah mengatakan, penggunaan teknologi hijau di Indonesia saat ini menunjukkan perkembangan yang baik dalam 5 tahun belakangan.

"Di daerah-daerah saat ini sudah banyak gagasan tentang teknologi hijau meskipun masih dalam tahapan ide dan belum memiliki produk yang solid," ujar dia.

Ia mencontohkan, di Sumbawa Nusa Tenggara Barat terdapat inisiasi pembangunan cold storage untuk hasil tangkapan laut nelayan dengan menggunakan tenaga surya.

"Itu yang mau kami ketahui, dengan memahami tantangan mereka, kami bisa rancang strategi untuk mendukung bagaimana teknologi hijau dapat berkembang di Indonesia," tandas dia.

Baca juga: Sri Mulyani: Ekonomi Digital Tidak Hanya Identik dengan Startup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com