Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/10/2022, 09:07 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com – Harga minyak mentah dunia variatif pada perdagangan Kamis (20/10/2022) waktu setempat. Pergerakan harga minyak dipengaruhi oleh penurunan ekuitas merespon optimisme China yang terkait pelonggaran pembatasan karantina.

Melansir Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate kontrak Desember naik 0,5 persen menjadi 85,89 dollar AS per barrel. Sementara itu, harga minyak berjangka Brent turun 0,11 persen menajdi 92,28 dollar AS per barrel.

Gejolak harga minyak dunia terjadi sejak September, mendorong sentimen fluktuasi yang lebih luas. Di awal sesi perdagangan, harga WTI sempat naik karena pemerintah China masih memperdebatkan rencana untuk penurunan masa karantina wajib bagi wisatawan.

“Pasar masih mencari arah. Pasar saat ini tengah mencari posisinya, di tengah aktivitas ekonomi global," kata Rob Haworth, ahli strategi investasi senior di US Bank Wealth Management.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Turun Setelah AS Berencana Lepas Cadangan Minyak Strategis

Di sisi lain, pasar juga terjebak dalam kekhawatiran terkait dengan perlambatan ekonomi global, serta pembatasan pasokan dari negara pengekspor minyak atau Opec+.

Pembatasan produksi yang ditetapkan OPEC+ mendorong AS untuk melepas sebanyak 15 juta barrel dari Cadangan Minyak Strategis. Hal ini dilakukan untuk mndinginkan harga bensin yang sempat naik. Pemerintah AS juga akan kembali mengisi pasokan jika harga minyak dunia berada di 67 dollar AS hingga 72 dollar AS.

"Pemerintahan Biden pada dasarnya menempatkan harga tersebut untuk minyak mentah WTI. Yang berarti minyak harus tetap didukung jika China tidak mengalami perlambatan besar akibat Covid-19," kata Ed Moya, analis pasar senior di Oanda Corp.

Baca juga: Dibayangi Ancaman Resesi China, Harga Minyak Dunia Flat

Strategi Zero Covid-19 yang diberlakukan di China dengan penguncian masal mendorong sentimen bearish pada ekonomi negara tersebut. Namun, pergeseran kebijakan diserukan oleh pemimpin senior negara tirai bambu itu, untuk mengantisipasi perlambatan ekonomi.

Banyak pihak yang mempertanyakan mengenai prospek permintaan China terhadap minyak dunia dalam siklus perdagnagan terbaru. Bahkan, ada perusahaan penyulingan mendapatkan kuota baru untuk kemudian mengekspor produk minyak.

Di sisi lain, kenaikan kasus di Beijing ke level tertinggi dalam empat bulan, memicu kekhawatiran tentang potensi pembatasan yang semakin ketat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Ini Sederet Kelebihan KBstar, Mobile Banking Serbabisa dari Bank KB Bukopin

Ini Sederet Kelebihan KBstar, Mobile Banking Serbabisa dari Bank KB Bukopin

BrandzView
Kisah Inspiratif Sido Muncul, Dapat Untung Usai Iklankan Anna Maria dan Mbah Maridjan

Kisah Inspiratif Sido Muncul, Dapat Untung Usai Iklankan Anna Maria dan Mbah Maridjan

BrandzView
Pemerintah Andalkan APBN untuk Jaga Inflasi dan Daya Beli Masyarakat

Pemerintah Andalkan APBN untuk Jaga Inflasi dan Daya Beli Masyarakat

Whats New
Mau Digugat Terkait Utang Rafaksi Minyak Goreng, Kemendag: Kami Ikuti Proses Hukumnya

Mau Digugat Terkait Utang Rafaksi Minyak Goreng, Kemendag: Kami Ikuti Proses Hukumnya

Whats New
Perkuat Transformasi Digital, LinkAja Gandeng Indolima

Perkuat Transformasi Digital, LinkAja Gandeng Indolima

Rilis
Nilai Transaksi Kripto Merosot, tapi Jumlah Investor Naik

Nilai Transaksi Kripto Merosot, tapi Jumlah Investor Naik

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Stagnan

IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Stagnan

Whats New
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 61 Dibuka, Penerima Bakal Kantongi Rp 4,2 Juta

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 61 Dibuka, Penerima Bakal Kantongi Rp 4,2 Juta

Work Smart
Gencar Lakukan Transformasi Digital, Kimia Farma Apotek Raih Peringkat Pertama pada Tokopedia Top Seller Fest 2023

Gencar Lakukan Transformasi Digital, Kimia Farma Apotek Raih Peringkat Pertama pada Tokopedia Top Seller Fest 2023

Whats New
Survei Visa: 67 Persen Orang Indonesia Sudah Mencoba Transaksi Nontunai

Survei Visa: 67 Persen Orang Indonesia Sudah Mencoba Transaksi Nontunai

Whats New
PLN Gandeng Perusahaan Energi UEA untuk Ekspansi PLTS Terapung Cirata

PLN Gandeng Perusahaan Energi UEA untuk Ekspansi PLTS Terapung Cirata

Whats New
Ngos-ngosan Bangun Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Mau Lanjut Surabaya?

Ngos-ngosan Bangun Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Mau Lanjut Surabaya?

Whats New
Tinjau IKN, Sri Mulyani: Pembangunannya Sudah Mulai Terlihat Secara Fisik

Tinjau IKN, Sri Mulyani: Pembangunannya Sudah Mulai Terlihat Secara Fisik

Whats New
Debt Collector Pinjol akan Sulit Dapat Kerja jika Terbukti Melanggar Kode Etik

Debt Collector Pinjol akan Sulit Dapat Kerja jika Terbukti Melanggar Kode Etik

Whats New
Bank Sentral Turki Naikkan Suku Bunga Jadi 30 Persen, Ada Apa?

Bank Sentral Turki Naikkan Suku Bunga Jadi 30 Persen, Ada Apa?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com