KOMPAS.com - SDG Academy Indonesia dan The United Nations Development Programme (UNDP) bekerja sama untuk memulai serangkaian program pengembangan kapasitas berskala nasional tentang ekonomi sirkular.
Program tersebut berisi pelatihan mengenai model bisnis bebas limbah yang dapat mendukung Indonesia untuk mempercepat green growth dan memenuhi target emisi.
Sebagai informasi, pemerintah Indonesia telah memprioritaskan penerapan ekonomi sirkular. Dengan mengaplikasikannya, produsen dan perusahaan harus mengurangi konsumsi material, limbah, dan emisi, untuk mematuhi prinsip berkelanjutan.
Untuk mewujudkan program tersebut, keduanya turut menggandeng perusahaan manufaktur Jepang, Nippon Closures Co Ltd (NCC) dan akselerator inovasi perusahaan Intellectual Capital Management Group Pte Ltd (ICMG).
Sebagai informasi, pelatihan tersebut merupakan bagian dari Program Kepemimpinan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang digelar selama lima bulan.
Pelatihan mencakup lima topik yang dikemas dalam dialog secara online. Dialog melibatkan pakar serta praktik terbaik, baik dari Jepang ataupun Indonesia untuk memberikan gambaran terkini tentang penerapan ekonomi sirkular di kedua negara tersebut.
Hadir pada pembukaan acara Kepala Perwakilan UNDP Indonesia Norimasa Shimomura, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji, perwakilan dari Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang, perwakilan dari Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), Global CEO Tanoto Foundation, Direktorat Lingkungan dari Bappenas, serta focal point NCC dan ICMG.
“(Penerapan) ekonomi sirkular lebih dari sekadar menjalankan sistem pengelolaan sampah. Hal ini membutuhkan kesadaran, perubahan perilaku individu, ilmu pengetahuan dan teknologi, model bisnis dan model pembiayaan, di antara faktor-faktor lainnya. Dengan adanya hal tersebut, kita bisa mewujudkan perekonomian dan masyarakat Indonesia yang lebih hijau, tangguh, dan inklusif,” ujar Shimomura dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (21/10/2022).
Perlu diketahui, program pengembangan kapasitas ekonomi sirkular menargetkan pejabat pemerintah dan non-pemerintah, termasuk akademisi, sektor swasta, organisasi filantropi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), media, dan kaum muda, untuk turut serta.
Selain program pelatihan, UNDP juga telah bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk mengarusutamakan ekonomi sirkular dalam rencana pembangunan nasional.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.