JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan percepatan pemulihan ekonomi khususnya di sektor perdagangan, pariwisata, dan investasi perlu dilakukan. Situasi krisis ekonomi global saat ini menjadi tantangan sekaligus kesempatan bagi Indonesia.
Hal itu diungkapkannya dalam acara Trade, Tourism, and Investment Forum (TTI) bertema Accelerating Economic Recovery through Trade, Tourism, and Investment. Forum itu merupakan bagian dari Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 yang digelar di ICE, BSD, Tangerang sepanjang 19-23 Oktober 2022.
Ia pun berharap, dengan adanya forum ini maka dapat semakin mendorong percepatan pemulihan ekonomi di sektor perdagangan, pariwisata dan investasi. Selain itu, dapat memberikan perkembangan kebijakan, informasi, dan strategi terkini di tiga sektor tersebut.
"Forum ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi tentang solusi strategis peningkatan perekonomian Indonesia bagi para stakeholder," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (21/10/2022).
Adapun hingga hari kedua Trade Expo 2022 atau 19-20 Oktober 2022, Kementerian Perdagangan telah mencatatkan nilai transaksi sebesar 1,45 miliar dollar AS. Transaksi itu di antaranya mencakup mitra dagang yang berasal dari India, Kamerun, Kanada, Jepang, Thailand, danTimorLeste.
Zulhas, sapaan akrabnya, menjelaskan selain krisis akibat pandemi Covid-19, dunia juga menghadapi krisis iklim. Salah satu dampak nyata akibat krisis iklim yang dihadapi adalah intensitas kejadian bencana yang tentu berpotensi menyebabkan kerugian ekonomi bagi Indonesia.
"Untuk itu, pemerintah telah mengintegrasikan pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim sebagai salah satu program prioritas dalam rencana pembangunan jangka menengah 2020-2024," kata dia.
Menurut dia, pemulihan ekonomi nasional yang terus berlanjut juga didorong oleh ekspor yang meningkat signifikan. Ia bilang, tren pertumbuhan ekspor dalam satu tahun terakhir tak lepas dari penerapan berbagai kebijakan untuk mendorong pemulihan ekonomi.
Kebijakan tersebut di antaranya penyederhanaan/pengurangan prosedur dan percepatan proses ekspor, optimalisasi pemanfaatan hasil perundingan perdagangan internasional, serta peningkatan peran aktif perwakilan dagang Indonesia.
Kinerja ekspor, lanjutnya, juga tidak lepas dari hasil perjanjian perdagangan internasional. Hingga September 2022, tercatat sebanyak 27 perundingan perjanjian perdagangan internasional telah ditandatangani dan diimplementasi.
Perjanjian tersebut di antaranya Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA), dan Indonesia-United Arab Emirates CEPA (IUAE CEPA).
"Selain itu, terdapat 17 perjanjian yang sedang berjalan (on going) dan 18 perjanjian dalam tahapan eksplorasi," tutup Zulhas.
(Penulis Yohana Artha Uly | Editor Yoga Sukmana)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.