Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhiri Pekan Wall Street Menghijau, Indeks Dow Jones Melambung 748 Poin

Kompas.com - 22/10/2022, 08:20 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham New York Amerika Serikat menghijau pada akhir perdagangan Jumat (21/10/2022) waktu setempat (Sabtu pagi WIB).

Kenaikan saham-saham di Wall Street itu seiring dengan laporan yang menyatakan bahwa Federal Reserve (Fed) AS kemungkinan akan mengkaji kenaikan suku bunga yang lebih kecil pada Desember. Hal ini meningkatkan ekspetasi bahwa bank sentral mungkin siap untuk mengadopsi sikap kebijakan yang kurang agresif.

Indeks Dow Jones Industrial Average melambung 748,97 poin atau 2,47 persen, ditutup pada 31.082,56. Indeks S&P 500 menguat 86,97 poin atau 2,37 persen, menjadi 3.752,75. Kemudian Indeks Komposit Nasdaq melonjak 244,87 poin atau 2,31 persen berakhir di posisi 10.859,72.

Baca juga: Imbal Hasil Obligasi AS Sentuh Level Tertinggi, Reli Wall Street Berakhir

Untuk minggu ini Indeks S&P 500 melonjak 4,74 persen, Indeks Dow Jones melonjak 4,89 persen, dan Indeks Nasdaq terangkat 5,22 persen. Masing-masing dari tiga indeks utama mencatat kenaikan persentase mingguan terbesar mereka dalam empat bulan terakhir.

Beberapa pejabat Fed mulai menyuarakan keinginan mereka untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga segera, menurut laporan Wall Street Journal, dan bagaimana memberi sinyal rencana untuk menyetujui kenaikan yang lebih kecil pada Desember.

Presiden The Fed San Francisco Mary Daly menyuarakan sentimen itu dan mengatakan sudah waktunya untuk mulai berbicara tentang memperlambat laju kenaikan biaya pinjaman dan melakukannya harus menghindari mengirim ekonomi ke "penurunan paksa" dengan menaikkan suku bunga terlalu tajam.

Selain itu Presiden Bank The Fed Chicago Charles Evans menegaskan kembali sikapnya bahwa The Fed harus membuat kebijakan "sedikit di atas" 4,5 persen pada awal tahun depan dan kemudian menahannya di sana.

Analis secara luas memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin untuk pertemuan keempat berturut-turut pada November.

Ekuitas telah berada di bawah tekanan tahun ini karena bank sentral telah memulai jalur kenaikan suku bunga yang agresif karena mencoba untuk mengendalikan inflasi yang sangat tinggi, meningkatkan kekhawatiran akan kesalahan kebijakan yang akan mengirim ekonomi ke dalam resesi.

"Anda memiliki (laporan) dan kemudian Anda memiliki beberapa konfirmasi bahwa 75 tampaknya cukup matang untuk November di sini, tetapi mungkin ada ruang untuk memperlambat dan memperpanjang ... daripada distribusi begitu tinggi dan kemudian harus dipangkas, Anda agak mudah mencapai puncak 4,75 persen atau 5 persen," kata Ahli Strategi Investasi Senior US Bank Wealth Management, Tom Hainlin,di Minneapolis, Minnesota.

"Kalau begitu, mungkin hanya bertahan di sana sebentar sehingga kamu merasa sedikit lega," tambah dia.

Laporan keuangan membantu saham-saham pulih dari kerugian awal ketika Snap Inc anjlok 28,08 persen setelah membukukan pertumbuhan pendapatan kuartalan paling lambat dalam lima tahun karena pengiklan memangkas pengeluaran akibat inflasi dan kesengsaraan geopolitik.

Hal tersebut membebani perusahaan lain yang sangat bergantung pada pendapatan iklan seperti Meta Platforms Inc, turun 1,16 persen dan Pinterest turun 6,40 persen.

Selain itu American Express dan Verizon Communications juga juga turun masing-masing 1,67 persen dan 4,46 persen, setelah melaporkan pendapatan kuartalan mereka.

American Express mengatakan pihaknya membangun ketentuan yang lebih besar untuk mempersiapkan potensi gagal bayar karena kemerosotan ekonomi membayangi. Sementara laba Verizon anjlok 23 persen dan operator melewatkan perkiraan untuk penambahan pelanggan nirkabel.

Minggu depan nama-nama seperti Twitter, Microsoft Corp, Alphabet, dan Apple Inc, akan menyampaikan laporan keuangan kuartalannya.

Terlepas dari serangkaian hasil yang mengecewakan baru-baru ini, musim laporan keuangan kuartal ketiga sejauh ini lebih baik dari yang ditakuti, dengan ekspektasi pertumbuhan untuk perusahaan S&P 500 sebesar 3,1 persen, menurut data Refinitiv, naik dari 2,8 persen di awal minggu tetapi masih jauh di bawah perkiraan 11,1 persen pada awal Juli.

Baca juga: IHSG Ditutup Melesat, Saham BMRI Kembali Sentuh All Time High

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com