Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Tol Semarang-Demak Beroperasi Akhir Tahun Ini

Kompas.com - 22/10/2022, 21:22 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan, progres Jalan Tol Semarang Demak Seksi 2 sepanjang 16,31 kilometer mencapai 97,82 persen.

Hal itu disampaikan Danang saat melakukan kunjungan lapangan guna mengecek kesiapan tahap akhir penyelesaian konstruksi Jalan Tol Semarang - Demak Seksi 2 sebelum siap dioperasikan.

"Harapan kita pada akhir tahun ini Seksi 2 bisa dioperasikan untuk mendukung pelaksanaan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) akhir tahun 2022, ataupun dapat difungsionalkan jika belum keluar SK pengoperasiannya dan dinikmati oleh masyarakat bersama-sama," kata Danang dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/10/2022).

Baca juga: Pengelola Tol BSD: Jalan Tol Ini Bukan Penyebab Banjir

Danang mengatakan, jalan tol ini menjadi kunci penting dalam mengurai kemacetan yang sangat tinggi di Jalan Nasional Pantura sampai menuju ke Demak, sehingga penyelesaian Jalan Tol Semarang - Demak ini harus segera diselesaikan.

"Selain itu juga Jalan Tol ini memberikan akses yang mudah menuju Kota Demak, dan tentunya dapat meningkatkan interaksi ekonomi, meningkatkan pariwisata hingg mendukung kelancaran arus logistik dari Barat ke Timur, dari Jawa Timur ke Jawa Tengah hingga ke DKI Jakarta," ujarnya.

Danang menambahkan, Jalan Tol Semarang - Demak dikenal sebagai Jalan Tol atas laut yang terintegrasi dengan Tanggul Laut Kota Semarang.

Tak hanya itu, ia mengatakan, jalan tol ini berfungsi untuk penahan banjir rob serta mengatasi banjir dan genangan air yang selama ini menjadi permasalahan ibu kota Provinsi Jawa Tengah.

Sementara itu, Direktur Utama PT PP Semarang - Demak, Siswantono mengatakan, Jalan Tol Semarang - Demak Seksi 2 akan siap dioperasikan sepenuhnya pada awal Januari 2023 dan direncanakan pada November dan Desember bisa dilakukan Uji Laik Fungsi.

Ia berharap, dengan hadirnya Jalan Tol ini dapat membantu mengurai kemacetan bagi pengguna jalan yang lewat dari Semarang ke Demak karena saat ini kemacetan kendaraannya hingga 2 Jam lamanya.

"Sehingga setelah Jalan Tol Seksi 2 ini beroperasi bisa ditempuh 45 menit perjalanan saja dan semakin lebih cepat," kata Siswantono.

Untuk diketahui, Jalan Tol Semarang - Demak memiliki total panjang 26,7 kilometer dan terbagi menjadi dua seksi, yakni Seksi 1 (Semarang - Sayung) sepanjang 10,69 kilometer yang merupakan porsi Pemerintah dan saat ini sedang dalam tahap pembebasan lahan untuk dilanjutkan konstruksinya.

Sementara Seksi 2 (Sayung - Demak) sepanjang 16,31 kilometer merupakan porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT. Pembangunan Perumahan Semarang Demak yang ditargetkan akhir tahun ini selesai konstruksinya secara keseluruhan dan dapat dioperasikan.

Baca juga: Diresmikan Jokowi, Berapa Tarif Jalan Tol Cibitung-Cilincing?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com