Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Ditinjau Jokowi, Smelter PT Timah Bakal Beroperasi November 2022

Kompas.com - 23/10/2022, 19:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meninjau proyek pembangunan Top Submerge Lance (TSL) Ausmelt Furnace milik PT Timah Tbk di Kawasan Unit Metalurgi Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Kamis (20/10/2022) lalu. Proyek smelter itu diyakini akan meningkatkan nilai tambah pengolahan timah dalam negeri.

Direktur Utama PT Timah Achmad Ardianto mengatakan, pembangunan pabrik pengolahan timah modern ini akan selesai pada November 2022. Beroperasinya smelter ini diharapkan dapat meningkatkan efektifitas produksi dengan proses pengolahan yang lebih efisien.

“PT Timah melaksanakan tranformasi teknologi pengolahan dengan ausmelt sebagai bentuk optimalisasi teknologi, peningkatan kapasitas, efisiensi produksi, dan safety and health environmental,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (23/10/2022).

Baca juga: Ekspor Timah Bakal Dilarang, Indonesia Siap Perang di WTO

Ia menjelaskan, TSL Ausmelt Furnace merupakan salah satu bentuk transformasi dan inovasi teknologi pengolahan timah kadar rendah yang dilakukan PT Timah. Sebelumnya, perusahaan pertambangan timah itu menggunakan reverberatory furnace sebagai teknologi pengolahan.

Sistem kerja TSL Ausmelt Furnace dilaksanakan dengan proses otomasi dengan sistem kontrol sehingga bisa mengurangi dampak risiko kecelakaan kerja. Selain itu, bisa meningkatkan efektifitas kerja karena memiliki teknologi pengolahan timah yang lebih modern.

Pembangunan smelter PT Timah tersebut bertujuan menjawab tantangan yang dihadapi industri pertambangan timah saat ini. Lantaran, ketersediaan biji timah dengan kadar tinggi atau di atas 70 persen Sn sudah terbatas.

Baca juga: Setoran Pajak dan PNBP PT Timah ke Negara Capai Rp 1,19 Triliun pada Semester I-2022

TSL Ausmelt Furnace sendiri mampu mengolah konsentrat bijih timah dengan kadar rendah mulai dari 40 persen Sn, dengan kapasitas produksi 40.000 ton crude tin per tahun atau 35.000 metrik ton ingot per tahun.

Adapun untuk proyek smelter ini, PT Timah menggelontorkan danasebesar Rp 1,2 triliun yang berasal dari anggaran capital expenditure (capex) perusahaan. Pengerjaan pembangunan dilakukan oleh PT Wijaya Karya, yang juga menggandeng Outotec sebagai provider yang memiliki teknologi ini.

Pembangunan smelter ini sekaligus merupakan salah satu proyek strategis dari induk BUMN tambang, Mind ID. Rencananya proyek ini akan memulai commisioning atau produksi awal pada kuartal IV-2022.

Sebelumnya, pada peninjauan proyek TSL Ausmelt Furnace, Jokowi menerima penjelasan terkait proses kerja, kelebihan teknologi yang digunakan, dan progress pembangunannya. Kepala Negara itu pun sempat melihat langsung ruangan kontrol pengoperasian TSL Ausmelt Furnace.

Ia mengatakan, dengan adanya smelter baru PT Timah akan meningkatkan nilai tambah pengolahan timah di dalam negeri. Serta diharapkan dapat mendorong percepatan hilirisasi di dalam negeri.

"Ini akan memberikan nilai tambah di dalam negeri dan kemudian menyerap lapangan pekerjaan lebih banyak," kata Jokowi.

Baca juga: PT Timah Targetkan Produksi Bijih Logam Timah 35.000 Ton di Tahun 2022

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

OJK: TaniFund 'Angkat Tangan', Tak Mampu Atasi Gagal Bayar

OJK: TaniFund "Angkat Tangan", Tak Mampu Atasi Gagal Bayar

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Sri Mulyani Ditagih Utang Rp 179 Miliar oleh Jusuf Hamka | Kenapa Masyarakat Mudah Kena Tipu di Sektor Jasa Keuangan?

[POPULER MONEY] Respons Sri Mulyani Ditagih Utang Rp 179 Miliar oleh Jusuf Hamka | Kenapa Masyarakat Mudah Kena Tipu di Sektor Jasa Keuangan?

Whats New
Belum Berizin, Lahan Reklamasi di Batam Disegel Sementara

Belum Berizin, Lahan Reklamasi di Batam Disegel Sementara

Whats New
Segudang Pekerjaan Rumah CEO Baru Twitter Linda Yaccarino

Segudang Pekerjaan Rumah CEO Baru Twitter Linda Yaccarino

Whats New
Percepat Layanan Pelanggan, NINE Targetkan Buka 19 'Service Point' Tahun Ini

Percepat Layanan Pelanggan, NINE Targetkan Buka 19 "Service Point" Tahun Ini

Rilis
Catatkan Rugi Sepanjang 2022, Emiten Properti JSPT Absen Bagi Dividen

Catatkan Rugi Sepanjang 2022, Emiten Properti JSPT Absen Bagi Dividen

Whats New
Sepanjang 2022, Pertamina Patra Niaga Catatkan Laba Bersih Rp 2,89 Triliun

Sepanjang 2022, Pertamina Patra Niaga Catatkan Laba Bersih Rp 2,89 Triliun

Whats New
Luhut Ungkap Sakit Hati kepada Haris Azhar dan Fatia

Luhut Ungkap Sakit Hati kepada Haris Azhar dan Fatia

Whats New
Tekan Kredit Macet, BRI Gencar Jual Aset-aset Bermasalah

Tekan Kredit Macet, BRI Gencar Jual Aset-aset Bermasalah

Whats New
Hampir Full Digital, Transaksi Konvensional di BRI Tinggal 1,1 Persen

Hampir Full Digital, Transaksi Konvensional di BRI Tinggal 1,1 Persen

Whats New
Menaker Ida Dampingi Presiden Jokowi Kunker ke Malaysia, Bahas Pelindungan PMI

Menaker Ida Dampingi Presiden Jokowi Kunker ke Malaysia, Bahas Pelindungan PMI

Whats New
Hadirkan Beragam Pilihan Hiburan, Begini Cara Langganan OTT di IndiHome

Hadirkan Beragam Pilihan Hiburan, Begini Cara Langganan OTT di IndiHome

Whats New
Lowongan Kerja BUMN PT PP untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN PT PP untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beli Solar di Jakarta, Banten, dan Jabar Wajib Pakai QR Code MyPertamina

Beli Solar di Jakarta, Banten, dan Jabar Wajib Pakai QR Code MyPertamina

Whats New
Kemenkeu Sebut Himbara Kerap 'Monopoli' Setoran PNBP Kementerian/Lembaga

Kemenkeu Sebut Himbara Kerap 'Monopoli' Setoran PNBP Kementerian/Lembaga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com