Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mimpi Jadi Pemain Nasional, Anak Usaha Krakatau Steel Ini Bidik Peluang di Luar Banten

Kompas.com - 25/10/2022, 11:11 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Krakatau Sarana Properti yang merupakan anak perusahaan BUMN PT Krakatau Steel menargetkan untuk menjadi pemain nasioanal. Adapun strategi yang dilakukan oleh PT Krakatau Sarana Properti adalah tidak hanya mengelola kawasan industri di wilayah Cilegon tapi juga di luar Banten.

Komisaris Utama PT Krakatau Sarana Properti La Ode Muhammad Safiul Akbar mengatakan, PT KSP didirikan bukan hanya untuk fokus di wilayah Banten saja tetapi juga harus bisa mengelola kawasan industri lain di Indonesia.

“PT KSP ini diarahkan untuk menjadi pemain nasional dalam mengelola kawasan industri. Harus kuasai Kawasan di luar Cilegon. Banten itu kan masih banyak Kawasan yang bisa diakuisisi, buat terobosan ke arah sana,” kata Safiul Akbar dalam siaran pers, Selasa (25/10/2022).

Baca juga: Gaet Asahimas Chemical, Krakatau Sarana Properti Kembangkan Industri Petrokimia

Safiul Akbar mengungkapkan di usia perusaan yang masih dini, PT KSP akan menjajaki untuk akuisisi kawasan industri di luar Cilegon terlebih dahulu sebelum mulai ke wilayah lain di luar Banten.

Safiul Akbar menambahkan, pihaknya akan terus melakukan ekspansi ke wilayah lain. Karena, visi dan misi dari PT Krakatau Sarana Properti adalah sebagai pemain utama dalam pengelolaan kawasan industri.

“Saat ini industri properti sudah mulai bangkit. Kalau diibaratkan dengan waktu, saat ini industri properti itu jam 7 pagi, sudah ada matahari. Kinerja sektor properti juga tidak terlalu mengecewakan di masa pandemi. Turun tetapi tidak sampai negatif,” ungkap dia.

Baca juga: Pertamina NRE, Krakatau Steel, dan Ignis Energy Kembangkan Hidrogen Bersih di Indonesia


Dia menyebutkan sepanjang semester I tahun 2022 terjadi peningkatan penjualan rumah antara 8 persen hingga 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Adapun segmen yang paling laris diburu masyarakat, yakni rumah dengan harga Rp 400 juta hingga Rp 1 miliar.

Secara kumulatif, apabila kondisi seperti ini terus berlanjut hingga akhir tahun diperkirakan penjualan dan sewa rumah meningkat sebesar 14 persen hingga 17 persen. Kendati demikian, pertumbuhan akan dipengaruhi oleh stimulus-stimulus yang diberikan pemerintah.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com