Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Targetkan RI Jadi Produsen Baterai Kendaraan Listrik Terbesar Pada 2028

Kompas.com - 25/10/2022, 11:49 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan Indonesia dapat menjadi produsen baterai kendaraan listrik terbesar kedua di dunia pada 2028 mendatang.

Ia mengatakan, produksi baterai kendaraan listrik akan dilakukan pada kuartal kedua 2024.

"Sekarang kita lithium baterai kita berharap akan kita bisa produksi pada kuartal kedua pada tahun 2024 dan kalau semua ini berjalan sesuai dengan rencana kami, kita akan bisa menjadi negara penghasil lithium baterai pada tahun 2028 nomor dua di dunia, ini menjadi angka yang bagus," kata Luhut dalam acara HIMPUNI secara virtual, Selasa (25/10/2022).

Baca juga: Luhut: Kita Akan Berikan Subsidi Kendaraan Listrik untuk Angkutan Umum

Luhut mengatakan, saat ini, kawasan industri di Kalimantan Utara sedang berupaya memproduksi baterai untuk 3 juta kendaraan listrik.

Ia mengatakan, langkah-langkah yang dilakukan pemerintah untuk mencapai nol emisi sejauh ini berjalan dengan baik.

"Dan kami dorong Hyundai memproduksi 12.000 mobil listrik ini dan jauh lebih dari kecukupan yang kita butuhkan," ujarnya.

Baca juga: Pemerintah Didorong Tingkatkan Investasi di Industri Kendaraan Listrik

 


Lebih lanjut, Luhut mengatakan, pemerintah terbuka dengan teknologi baru untuk mengurangi emisi karbon dengan catatan tidak mengganggu pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kita tidak perlu tidak bisa didikte negara maju, kita bisa melakukan ini sendiri karena I'm very confident. Kita bisa lakukan ini," ucap dia.

Baca juga: Soal Rencana Mobil Dinas Pakai Kendaraan Listrik, Kemenkeu: Lihat Usia Pensiunnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com