Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Jargas di Cirebon Ditarget Mencapai 2.000 Sambungan Rumah Tangga

Kompas.com - 25/10/2022, 19:04 WIB
Aprillia Ika

Editor

CIREBON, KOMPAS.com – Manajemen Subholding Gas Pertamina melakukan pengawasan pembangunan jaringan gas (jargas) di Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, sebagai bagian dari target pembangunan jargas PGN dengan skema investasi internal sebanyak 400.000 sambungan rumah tangga (SR) di seluruh Indonesia.

Pengawasan dipimpin oleh Komisaris PGN, Warih Sadono bersama Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Achmad Muchtasyar.

Keduanya memastikan target pembangunan jargas sebanyak 2.000 SR di Cirebon berjalan dengan baik. Sedangkan total pelanggan jargas PGN di Cirebon saat ini mencapai 36.718 SR.

Warih mengatakan, untuk membangun jargas rumah tangga memang bukan pekerjaan yang mudah sebab dibutuhkan kerja sama dan koordinasi dengan seluruh stakeholder. 

Baca juga: Demokrasi Energi untuk Transisi Energi Berkeadilan

"Termasuk mendorong PGN meningkatkan koordinasi dengan jajaran pemerintahan di wilayah yang akan dibangun jaringan gas sehingga masyarakat bisa terlayani,” ujar Warih melalui keterangannya, Selasa (25/10/2022).

Dengan pembangunan jargas, lanjutnya, PGN berusaha untuk membantu mengurangi ketergantungan terhadap energi impor dan mencukupinya dengan gas bumi sebagai produk dalam negeri.

“Keuntungan dari penggunaan gas bumi dibandingkan energi lain adalah lebih efisien dalam biaya penggunaannya. Maka biaya konsumsi energi masyarakat yang dibayarkan pun bisa lebih efisien,” ujar Warih.

Baca juga: Polemik Kompor Listrik, Jargas, dan MyPertamina, Pengamat: BUMN Energi Tidak Terkoneksi dengan Baik

Jargas aman

Achmad Muchtasyar menambahkan, jargas di Cirebon menggunakan sumber gas dari Pertamina EP. Dengan sumber gas yang cukup dekat, pelanggan di Cirebon cukup agresif untuk menggunakan jargas.

“Diharapkan sebagian warga yang sudah terpasang jargas akan segera gas in. Kami juga akan mengembangkan gas ke wilayah-wilayah di sekitar Cirebon. Tentunya setelah pengembangan ke industri, maka akan bertambah ke jaringan gas rumah tangga juga,” ujar Achmad.

Achmad juga mendorong PGN untuk memperluas sosialisasi dan edukasi ke masyarakat mengenai gas bumi sebagai energi yang aman. Mengingat pada masyarakat awam, terdapat paradigma bahwa semua gas jenisnya sama.

“Jargas lebih aman, mengingat berat jenis gas bumi lebih ringan dari udara, sehingga mudah terurai di udara. Itulah yang menjadi faktor utama dari safety bahwa gas bumi lebih aman," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com