JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk atau BCA bekerja sama dengan Perkumpulan Warna Alam Indonesia (Warlami) melakukan edukasi dan pelatihan tahap kedua kepada 30 penenun di Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menghasilkan kain tenun yang selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan keberlanjutan melalui pemanfaatan pewarna alamiah.
Pelatihan yang dilaksanakan pada 29-30 September 2022 ini fokus pada potensi pendapatan yang dapat dihasilkan dari produk tenun dengan bahan baku benang yang menggunakan bahan pewarna alam, seperti indigo tinctoria, kayu kuning, mahoni dan kayu niko yang tumbuh di daerah Soe dan sekitar.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan, dengan pelatihan ini diharapkan perempuan penenun di NTT dapat meningkatkan pendapatan mereka dari menenun.
Baca juga: Waspada, Penipuan Berkedok Perubahan Biaya Transaksi BCA dan BRI Masih Marak
Selain itu, produk wastra nusantara juga diharapkan dapat diterima oleh pasar sehingga nilai jualnya pun akan lebih tinggi.
"Prinsip berkelanjutan sekarang sudah diterima di hampir semua sektor dan saat ini kami mendorong hal ini diwujudnyatakan dalam Program Corporate Social Responsibility dibawah payung program Bakti BCA melalui program pelestarian seni tradisi dan juga lingkungan yaitu pembinaan penenun di TTS yang memiliki tradisi wastra yang unggul dengan teknik, ragam hias, dan ekspresi budaya khas tersendiri agar bisa menyesuaikan dengan tren sustainable fashion tersebut," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (25/10/2022).
Bersama Warlami, BCA mengadakan pelatihan kepada komunitas perempuan penenun di TTS, NTT dalam rangka memperkenalkan dan melatih cara menghasilkan produk tenun dengan bahan pewarna alamiah. Ragam pewarna alamiah diambil dari tanaman di daerah tersebut.
Pelatihan ini merupakan bagian dari implementasi perseroan dalam mendorong pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama menyasar pemberdayaan komunitas perempuan.
Baca juga: Tahun Ini, BCA Sudah Untung Rp 29 Triliun, Aset Rp 1.289 triliun
"BCA juga senantiasa aktif mewujudkan komitmen dalam pembangunan berkelanjutan dengan mengedepankan nilai-nilai environmental, social, dan governance (ESG)," ucapnya.
Untuk itu, lanjut dia, BCA memperkuat komitmennya dengan penyaluran kredit untuk sektor-sektor berkelanjutan yang mencapai Rp 169,5 triliun di Juni 2022. Angka tersebut naik sebesar 21,8 persen secara tahunan (year on year/yoy), dan berkontribusi hingga 24,9 persen dari total portofolio pembiayaan BCA.
Selain itu, BCA juga melakukan beberapa inisiatif lain seperti pengelolaan limbah kartu dan EDC, serta turut pemadaman lampu selama 1 jam pada 544 gedung kantor BCA untuk mendukung program Earth Hour beberapa waktu lalu.
"Kami memahami bahwa perempuan di TTS, NTT tidak saja bertindak sebagai ibu rumah tangga, tetapi juga berperan dalam membantu meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga. Mudah-mudahan pelatihan ini dapat memberikan manfaatnya, terutama demi meningkatkan wawasan, skill, dan berdampak signifikan terhadap perubahan ekonomi di keluarga," tukasnya.
Baca juga: Naik 24,8 Persen, Laba Bersih BCA Kuartal III 2022 Capai Rp 29 Triliun
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.