Filaagam dikelola pemuda di Desa Lubuk Muda yang menamai kelompok mereka Tirta Muda. Jumlah dari kelompok itu semula 10 orang.
Baca juga: Simak Proyeksi IHSG Hari Ini
Para pemuda itu secara bergantian untuk melayani masyarakat apabila ingin membeli air bersih untuk satu galon berisi 19 liter itu dibandrol seharga Rp 19.000.
"Kemudian kita juga melihat masyarakat di sini menanam kebutuhan sehari-hari yaitu untuk cabe, sayur dengan tanaman holtikultura di lahan gambut," kata Antoni.
"Tadi bisa kita lihat hasil panenya. Mereka sudah bisa mendapatkan hasil panen yang cukup lumayan untuk meningkatkan taraf hidup mereka," sambung Antoni.
Baca juga: Simak Cara Transfer BCA ke OVO dengan Mudah
Selain mendongkrak ekonomi, pengelolaan lahan gambut juga dimanfaatkan oleh warga sebagai bahan mitigasi awal penanganan apabila terjadi kebakaran hutan.
Antoni mengatakan, salah satu caranya yakni masyarakat bisa memanfaatkan air yang ada di dalam lahan gambut dengan alat penyedot dan menyiram ke lahan yang terbakar.
"Bagaimana teknologi yang ditemukan oleh kawan kawan kita ya pertamina yaitu bahwa untuk mendapatkan air di lahan gambut itu sangat mudah jika terjadi kebakaran maka kita bisa dengan cepat memadamkan. Sampai sekarang sudah zero fire tidak ada lagi," kata Antoni.
Baca juga: Tips dan Cara untuk Mengatur Outlet
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.