Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Komisaris Pelni Kristia Budiyarto yang Plesetkan Khilafah

Kompas.com - Diperbarui 26/10/2022, 15:50 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Komisaris PT Pelni Kristia Budiyarto mendapat kritikan usai memplesetkan diksi khilafah menjadi 'khilaf*ck' dalam cuitan Twitternya.

Pria yang juga akrab disapa Kang Dede itu menuliskan bahwa dalam memilih calon presiden (capres) tidak boleh asal apalagi yang didukung oleh kelompok radikal. 

"Memilih capres jangan sembrono apalagi memilih capres yang didukung kelompok radikal yang suka mengkafir-kafirkan, pengasong khilaf*ck anti Pancasila, gerombolan yang melarang pendirian rumah ibadah minoritas," tulisnya pada Minggu, 23 Oktober 2022.

Akibat pernyataan tersebut, Kristia Budiyarto dikritik oleh berbagai pihak, salah satunya Majelis Ulama Indonesia (MUI). Banyak yang menilai perkataannya tidak pantas dalam posisinya sebagai komisaris perusahaan pelat merah.

Baca juga: Profil Emir Moeis, Mantan Koruptor yang Jadi Komisaris Anak BUMN

Berdasarkan pantauan dari cuitannya yang lain, Kristia Budiyarto tak mempersoalkan adanya kritik dari berbagai pihak soal cuitan kontroversialnya tersebut. Dia terlihat santai ketika membalas cuitan dari pihak yang mengancam akan melaporkannya lewat jalur hukum.

Profil Kristia Budiyarto

Di jagat dunia maya, khususnya lini masa Twitter Tanah Air, nama Kristia Budiyarto cukup populer. Ia adalah pemilik akun @kangdede78 di Twitter yang sudah bercentang biru (terverifikasi) dan memiliki 117,6 ribu pengikut.

Jasanya dalam pemenangan Presiden Jokowi di Pilpres 2019 cukup signifikan, terutama dalam kampanye di dunia maya. Pada November 2020 lalu, Menteri BUMN Erick Thohir, mengangkat Kristia Budiyarto sebagai Komisaris PT Pelni (Persero) sebagai komisaris independen.

Kristia Budiyarto atau Kang Dede ditunjuk sebagai komisaris menggantikan Hario Mumpuni yang diberhentikan dengan hormat.

Baca juga: Daftar 9 Pentolan NU yang Jadi Komisaris BUMN

Penunjukannya sebagai komisaris BUMN ini tertuang dalam urat Kementerian BUMN Nomor: SK-354/MBU/11/2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelayaran Nasional Indonesia.

Saat kontestasi Pilpres 2019, peranan Kristia Budiyarto sebagai pegiat media sosial yang mendukung Jokowi bisa dibilang cukup siginifikan.

Sebagaimana dilihat dari riwayat cuitannya di Twitter, sebagai relawan Jokowi, Kang Dede atau Kristia Budiyarto terbilang cukup aktif mencuit.

Baik menyosialisasikan program pemerintah atau petahana maupun meng-counter berbagai isu negatif yang menyerang Presiden Jokowi.

Baca juga: Mengapa Banyak Pensiunan Jenderal TNI Jadi Komisaris BUMN?

Saat Pilpres 2019 lalu, Kristia Budiyarto bahkan mengorganisasi Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf untuk berperang di udara alias di media sosial.

Salah satunya meramaikan tagar #Albantani di Twitter. Albantani sendiri merujuk pada nama Imam Besar Masjidil Haram di Makkah, Muhammad Nawawi al-Bantani.

Ulama asal Banten tersebut merupakan kakek buyut dari pasangan Ma'ruf Amin. Tagar itu bertujuan untuk menggaet pemilih muslim yang ada di provinsi debus tersebut.

Kontroversi batalkan ceramah Ramadan

Dede Budhyarto juga sempat membuat heboh saat Pelni membatalkan acara bertajuk 'Kajian Online Zoom Meeting Ramadhan 1442 H: Ramadhan Memperkuat dan Memperteguh Iman'.

Baca juga: Berikut Daftar 19 Relawan Jokowi yang Jadi Komisaris BUMN

Acara itu rencananya diisi oleh pembicara Ustaz Firanda Andirja, Ustaz Rizal Yuliar Putrananda, Ustaz Subhan Bawazier, KH Cholil Nafis (Ketua Bidang Pengurus MUI Pusat), dan Ustaz Syafiq Riza Basalamah.

Dede Budhyarto mengatakan pembatalan acara itu karena tidak adanya koordinasi antara panitia acara kajian dengan direksi PT Pelni terkait pembicara yang didatangkan. Buntut dari dibatalkannya acara kajian Ramadhan online itu, ada pejabat yang dimutasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com