Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Riset: UMKM Lebih Pilih Pertahankan Stabilitas daripada Mengembangkan Usaha

Kompas.com - 27/10/2022, 12:10 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan, MicroSave Consulting Indonesia (MSC) dan Financial Acces Initiative dari New York University, (FAI-NYU) yang telah melakukan penelitian Small Firm Diaries (SFD) di Indonesia.

Penelitian ini dalam rangka mengetahui hambatan pertumbuhan dan produktivitas usaha kecil.

"Penelitian seperti ini sangat diperlukan guna merancang program dan kebijakan tepat sasaran untuk meningkatkan kapasitas dan produktivitas UMKM," kata Teten Masduki dalam keterangan pers, dikutip Kamis (26/10/2022).

Baca juga: Menkop: Perlu Ada Jaminan Perlindungan bagi Kegiatan UMKM

Teten berharap, hasil dari penelitian ini dapat menjadi rujukan dalam membuat kebijakan dan praktik bagi semua pelaku yang berkepentingan untuk mengatasi tantangan UMKM.

Di Indonesia, penelitian ini melibatkan sekitar 165 usaha kecil yang tersebar di empat lokasi penelitian yaitu Bandung, Medan, Yogyakarta-Magelang, dan Makassar.

Pengumpulan data telah berlangsung sejak Desember 2021 dan dilaksanakan selama setahun penuh. Adapun, fokusnya ada pada identifikasi hambatan pertumbuhan mencakup tenaga kerja, produktivitas, dan profitabilitas yang dihadapi usaha kecil, termasuk usaha yang pemiliknya adalah perempuan.

Usaha kecil yang diteliti antara lain terdiri dari sektor industri atau sektor manufaktur sederhana (light manufacturing), pengolahan pertanian (agri-processing), dan jasa (services).

Ira Aprilianti dari MSC yang bertugas sebagai Manajer Lapangan SFD di Indonesia memaparkan, persentase pemilik usaha kecil yang lebih memilih menjaga stabilitas usaha, masih lebih tinggi dibandingkan mereka yang memilih mengambil risiko dengan menambah modal operasional untuk meningkatkan pertumbuhan.

lebih lanjut, Principal Investigator SFD dan Managing Director FAI – NYU Timothy Ogde memaparkan, keinginan untuk menjaga stabilitas usaha yang lebih tinggi dibandingkan meningkatkan laba.

Temuan ini konsisten dari seluruh data responden, termasuk segregasi berdasarkan jenis kelamin baik laki-laki dan perempuan.

Baca juga: Cerita UMKM EthmeeQ dan Faber yang Terpilih jadi Official Merchandise KTT G20

“Keengganan pemilik usaha untuk menambah modal operasional sebanding dengan tingginya kecenderungan untuk tidak mengambil pinjaman modal,” ucap Timothy.

Pada tahap ini, dapat disimpulkan lamanya usaha kecil berjalan dan besaran keuntungan tidak berkaitan erat dengan volatilitas yang dialami pekerja.

Namun, tersedianya lapangan kerja secara konsisten setidaknya dapat memberikan proteksi bagi pekerja.

Sementara itu Country Director MSC Indonesia Grace Retnowati menyatakan, penelitian terhadap usaha kecil ini bertujuan untuk menghasilkan rekomendasi berbasis bukti.

Tujuannya agar pemangku kepentingan dapat membuat kebijakan dalam mengatasi tantangan UMKM di masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah.

“Pertemuan yang melibatkan sektor swasta ini juga diharapkan dapat berkontribusi mendorong peran sektor swasta dalam mengembangkan UKM," tutur dia.

"(Kontribusinya baik berupa rancangan produk layanan keuangan termasuk layanan keuangan digital yang memenuhi kebutuhan likuiditas dan investasi usaha kecil agar dapat mengembangkan bisnis dalam hal pendapatan, produktivitas, lapangan kerja, dan upah yang dibayarkan,” pungkas Grace.

Baca juga: Sandiaga Dorong Pelaku UMKM Optimalkan Platform Digital

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com