Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Kebijakan Suatu Negara Bisa Jadi Lingkaran Setan di Era Ketidakpastian Global

Kompas.com - 27/10/2022, 13:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi gejolak ekonomi global yang masih terus berlangsung perlu disikapi secara hati-hati. Untuk itu, setiap negara memiliki karakteristik yang berbeda dalam menjaga pemulihan dan stabilitas ekonomi negaranya masing-masing.

Namun, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengatakan, dengan kondisi ekonomi global yang semakin tidak ada sekat (borderless) ini, kebijakan yang diambil suatu negara justru dapat menjadi lingkaran setan.

Pasalnya, keputusan yang diambil suatu negara dapat berpengaruh pada perekonomian negara lain. Seperti misalnya, kebijakan kenaikan suku bunga acuan oleh Amerika Serikat berdampak pada perekonomian negara lain termasuk Indonesia.

"Reaksi kebijakan yang diambil suatu negara pasti juga akan mempengaruhi kondisi perekonomian negara lainnya. Hal ini justru menjadi sebuah vicious circle (lingkaran setan) yang tidak ada ujungnya," ujarnya saat acara seminar CORE Indonesia, Kamis (27/10/2022).

Baca juga: Selalu Ada Peluang di Tengah Ketidakpastian

Oleh karenanya, dia bilang, dibutuhkan sinergi antar negara untuk memulihkan ekonomi secara bersama. Sebab, sinergi antar negara ini dapat mempercepat penemuan jalan keluar atas krisis yang terjadi saat ini.

Semangat untuk saling bersinergi inilah yang diusung oleh Presidensi G20 Indonesia yang mengusung tema Recover Together, Recover Stronger agar negara anggota G20 dapat menyuarakan pandangannya terkait solusi atas krisis yang terjadi.

"Maka presidensi G20 Indonesia berusaha untuk terus mempertahankan tujuan pembangunan global, yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi global yang lebih kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif," ucapnya.

Baca juga: Bahlil: Dunia Sedang Menyaksikan Pertarungan Para Pemimpin Negara Atasi Ketidakpastian Ekonomi Global

Penyebab Terjadinya Lingkaran Setan

Dia menjelaskan, pada awal Presidensi G20 Indonesia, kondisi ekonomi global tengah dilanda kekhawatiran akibat pandemi Covid-19 yang menurunkan secara drastis mobilitas global.

Kondisi tersebut akhirnya membuat negara-negara mengambil kebijakan yang bersifat luar biasa lantaran diharapkan dapat menyelesaikan krisis khususnya melalui stimulus baik dari fiskal maupun dari moneter.

Namun, saat kondisi global masih belum pulih dari pandemi, kondisi global dibayangi ketidakpastian yang dipenuhi dengan volatility, uncertainty, complexity, serta ambiguity (VUCA).

Baca juga: Masih Diterpa Ketidakpastian Global, Gubernur BI Yakin Pertumbuhan Ekonomi Nasional Akan Tumbuh Positif

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com