Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Bank Mandiri Prediksi Exposure Kredit Perbankan pada 2023 Tidak Setinggi Tahun Ini

Kompas.com - 27/10/2022, 13:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memperkirakan penyaluran kredit dan transaksi perbankan tahun depan tidak setinggi tahun ini.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, perkiraan tersebut lantaran terdapat risiko efek rambatan atau spillover dari memburuknya kinerja perbankan global terhadap industri perbankan domestik.

Pasalnya, perseroan melihat ke depannya berisiko terjadi stagflasi pada perekonomian global yang kemudian akan memberikan tantangan bagi perekonomian nasional.

Baca juga: Bidik 3 Sektor yang Tahan Resesi, Bank Mandiri Optimistis Salurkan Kredit di Tengah Tantangan Ekonomi

"(Risiko spillover) mungkin akan juga memberi dampak terhadap exposure pinjaman dan juga beberapa transaksi yang mungkin akan tidak setinggi di tahun-tahun ini," ujarnya saat konferensi pers, Rabu (26/10/2022).

Dia juga memperkirakan adanya potensi risiko pengetatan likuiditas akibat tren suku bunga tinggi. Sebab saat ini tren suku bunga tinggi tidak hanya terjadi pada suku bunga Amerika Serikat (Fed Funds Rate) tetapi juga merambat ke suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

"Sehingga kita akan melihat likuiditas pasar pasti akan terpengaruh lebih menurun. Dan ini juga akan terdampak juga adanya normalisasi kebijakan moneter dan fiskal di industri keuangan," ungkapnya.

Baca juga: Bos Bank Mandiri Proyeksi Ekonomi RI Kuartal III 2022 Tumbuh 6,11 Persen

Bank Mandiri juga melihat adanya tantangan dari sisi risiko volatilitas akibat capital outflow dari pasar keuangan yang dapat mempengaruhi kualitas dari arus kas nasabah Bank Mandiri ke depannya.

Kendati demikian, dia tetap optimistis kinerja perseroan akan tetap baik di 2023. Sebab, Bank Mandiri memiliki strategi untuk fokus menggarap ekosistem nasabah wholesale yang memiliki peluang value chain untuk digarap lebih optimal, terutama di sektor yang risikonya dapat terukur.

Baca juga: Tumbuh 14,28 Persen, Bank Mandiri Salurkan Kredit Rp 1.167 Triliun hingga Kuartal III 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com