Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

13 Aset Negara Ditawarkan ke Investor, dari Lapangan Golf hingga Rumah Sakit

Kompas.com - 27/10/2022, 14:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menawarkan 13 aset negara yang dikelola oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) kepada para investor, baik swasta maupun badan usaha milik negara (BUMN). Aset itu mulai dari kawasan golf, apartemen, hingga rumah sakit.

Aset-aset itu pun ditawarkan dalam acara investor gathering yang digelar Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan LMAN di Hotel Borobudur, Kamis (27/10/2022).

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu Rionald Silaban mengatakan, melalui forum pertemuan LMAN dengan para calon investor potensial itu diharapkan menjadi wadah untuk memperkuat sinergi, bertukar gagasan, dan berbagi pengalaman dalam pengelolaan aset.

Baca juga: Kemenkeu: IKN Pindah ke Kaltim, Aset Negara di Jakarta Tidak Dijual

Dengan demikian, maka akan tercipta pemanfaatan barang milik negara (BMN) yang optimal dan bertambah positif.

"Saya berharap dari diskusi ini bapak-ibu bisa memberikan masukan kepada LMAN. Saya percaya, semakin banyak transaksi yang kita lakukan maka akan memperoleh pengetahuan dan kapasitas yang bertambah," ujar Rionald.

LMAN menginisiasi terobosan optimalisasi aset negara melalui skema kerja sama yang melibatkan investor swasta maupun BUMN, atau yang dikenal dengan sebutan skema arranger.

Baca juga: Pendanaan Lahan LMAN Capai Rp 95,89 Triliun, Terbesar untuk Jalan Tol

Skema arranger

Dalam skema itu, investor dapat menanamkan investasi atas aset-aset negara berupa properti, tanah maupun kawasan yang dikelola oleh LMAN sendiri maupun aset negara yang dikelola oleh kementerian/lembaga, BUMN, badan layanan umum (BLU), maupun pemerintah daerah yang telah melakukan kerja sama konsultasi pengembangan aset dengan LMAN.

Atas aset-aset negara tersebut, LMAN menyusun kajian pengembangan dan pemanfaatan aset yang mencakup analisis keuangan, studi kelayakan, analisis pemanfaatan terbaik, dan proyeksi tingkat pengembalian nilai investasi dan keuntungan.

Aset yang dikerjasamakan juga memiliki status kepemilikan negara yang sah menurut hukum, dan tidak dalam sengketa, sehingga memberikan jaminan kepastian dan keamanan untuk berinvestasi.

Baca juga: Tak Mau Kalah, Kemenkeu Kejar Terus Penyerobot Aset Negara

Total aset dikelola LMAN

Direktur Utama LMAN Basuki Purwadi menambahkan, saat ini total aset yang dikelola LMAN berjumlah 288 dengan kisaran nilai Rp 12 triliun. Adapun dari jumlah tersebut, sudah sebanyak 96 aset telah dioptimalisasi.

Maka dalam pertemuan itu diharapkan bisa semakin meningkatkan jumlah aset untuk dioptimalisasi melalui kerja sama dengan investor. Menurut Basuki, dari 13 aset yang saat ini ditawarkan, masing-masing memiliki potensi dan karakteristik tersendiri dengan proyeksi investasi dan keuntungan yang beragam.

"Jadi ini adalah ajang pertemuan untuk kita memikirkan aset dalam bentuk apapun harus dioptimalisasi, tidak boleh mangkrak dan harus memberikan manfaat sosial atau ekonomi atau gabungan dari itu," ungkapnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+