Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

"Good Employer Branding" Tergantung pada Perusahaan?

Kompas.com - 27/10/2022, 15:25 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Nika Halida Hashina dan Brigitta Valencia Bellion

KOMPAS.com - Citra perusahaan di tengah perkembangan zaman saat ini harus sangat dijaga. Karena citra baik inilah yang membantu perusahaan untuk mencapai apa yang hendak dituju. Citra baik ini salah satunya dapat diwujudkan dari kesejahteraan para pegawainya.

Good employer branding adalah proposisi value karyawan yang berdasar pada apa yang dikomunikasikan oleh instansi atau perusahaan tersebut sebagai identitasnya kepada karyawan potensial dan karyawan saat ini. Hal ini biasanya mencakup misi, nilai, budaya, dan kepribadian organisasi.

Good employer branding yang positif akan menjelaskan bahwa perusahaan tersebut adalah tempat yang baik untuk bekerja. Perusahaan tersebut juga akan mempengaruhi perekrutan karyawan baru, retensi, keterlibatan karyawan aktif, juga persepsi keseluruhan perusahaan di pasar.

Hal ini lah yang membuat employer branding yang baik dapat menjadi penting untuk mempertahankan pasar sekaligus menjaga komitmen dan profesionalisme yang ditampilkan.

Siniar Obsesif dalam episodenya yang berjudul "Good Employer Branding = Good Company?" yang dapat diakses melalui dik.si/Obsesif_EzaEp1 turut membahas citra perusahaan yang digambarkan dari karyawannya bersama Eza Hazami, seorang Employer Branding Specialist dan Content Creator.

Eza mengungkapkan bahwa employer branding adalah suatu proses mengelola perusahaan hingga memiliki reputasi dan nilai citra yang baik. Berdampak positif kah? Iya. Lantas, apa yang bisa kita lakukan untuk mencapainya?

Baca juga: Punya Uang Pasti Bahagia?

Cara Membangun Good Employer Branding

Dalam hal membangun good employer branding, kita perlu untuk mengembangkan strategi branding ketenagakerjaan dan organisasi dengan mempertimbangkan hal-hal berikut.

1. Ketahui nilai unik perusahaan

Untuk menciptakan branding perusahaan yang kuat, penting untuk memulainya dengan berfokus pada pernyataan misi, nilai, visi, dan budaya perusahaan. Hal ini akan sangat membantu untuk mengidentifikasi apa kebutuhan perusahaan dan yang harus dilakukan untuk memenuhi tujuan tersebut.

Misalnya saja dengan menciptakan slogan yang ciamik. Slogan tersebut dapat dijadikan ini sebagai pedoman. Seperti slogan atau misi yang dimiliki, kita dapat memulai kampanye dengan menceritakan kisah pengalaman para pekerja atau pihak luar yang terlibat.

Seperti halnya menjanjikan karyawan kesempatan untuk belajar terus-menerus, dengan menyatakan, "Kami beroperasi dengan rasa ingin tahu dan merangkul ide-ide baru untuk berinovasi dan terus meningkatkan. Kami mengambil risiko dan belajar dari keberhasilan, kemunduran, dan satu sama lain."

Dengan cara ini, pegawai dapat menyelaraskan nilai-nilai, dan branding perusahaan terus membaik, dengan tercapainya tujuan atau target perusahaan.

2. Melakukan riset internal

Hal ini bisa dilakukan dengan memahami bagaimana perusahaan dipersepsikan oleh karyawannya saat ini dan kelompok kandidat sasarannya, serta apa yang diinginkan karyawan atau calon karyawannya.

Dapat pula melakukan identifikasi dari perwakilan karyawan atau yang terbaik, dan tanyakan apa yang disukai karyawan tersebut saat bekerja di perusahaan. Riset kecil ini akan sangat berguna untuk evaluasi perusahaan.

3. Melakukan penelitian eksternal

Penelitian perlu dilakukan kaitannya untuk mempelajari bagaimana perusahaan diposisikan dalam persaingan dengan kompetitor. Penelitian dapat dilakukan melalui survei pelamar, serta melalui pencarian internet, media sosial, atau perusahaan yang melakukan pemantauan reputasi.

Baca juga: Kerajinan Tangan Anyaman dan Peluang Bisnis Internasional

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com