Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Cari Investor Kelola Eks Bandara Polonia yang 9 Tahun Tak Beroperasi, Bakal Jadi Apa?

Kompas.com - 27/10/2022, 16:05 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana mengoptimalkan aset eks Bandara Internasional Polonia, Medan, Sumatera Utara yang sudah berhenti beroperasi lebih dari 9 tahun. Saat ini, pemerintah pun tengah menjajaki investor yang tepat.

Adapun penerbangan komersil Bandara Polonia resmi ditutup pada 25 Juli 2013 dan digantikan dengan Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang.

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rionald Silaban mengatakan, pihaknya tengah menjajaki pemanfaatan eks Bandara Polonia, serta sedang mencari investor yang tepat untuk menjadi mitra dalam mengelola aset negara tersebut.

"Saat ini kami sedang mendiskusikan suatu aset besar di Sumatera Utara, yang tentu kami ingin mendapatkan mitra yang berkualitas," ujarnya dalam acara Investor Gathering LMAN di Hotel Borobudur, Kamis (27/10/2022).

Baca juga: 13 Aset Negara Ditawarkan ke Investor, dari Lapangan Golf hingga Rumah Sakit

Ia menjelaskan, pengalihan penerbangan sipil ke Bandara Kualanamu dilakukan karena Bandara Polonia berada di tengah Kota Medan yang sangat membahayakan penerbangan sebab menjadi sulit untuk didarati.

Meski demikian, Bandara Polonia kini berubah menjadi Pangkalan Udara Soewondo yang dikelola oleh TNI Angkatan Udara. Artinya, masih tetap ada aktivitas penerbangan meski terbatas.

Oleh sebab itu, pemerintah berencana merelokasi terlebih dahulu penerbangan militer tersebut, sebelum akhirnya aset bandara di tengah Kota Medan itu dioptimasilasi pemanfaatannya.

"Karena pertumbuhan dari kota itu (Medan), sudah saatnya untuk dipindahkan karena untuk penerbangan sipil kan udah ada Bandara Kualanamu," katanya.

"Nah tapi pada saat yang bersamaan yang landasan udaranya (pangkalan udara TNI) kan masih beroperasi. Nah itu sedang dilihat oleh pemerintah untuk merelokasi-nya. Itu kan aset barang milik negara (BMN)," lanjut Rionald.

Baca juga: Sri Mulyani Tidak Ingin Aset Negara Jadi Beban

 


Sementara itu, Direktur Utama Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Basuki Purwadi mengatakan, hingga saat ini aset eks Bandara Polonia belum dikelola oleh LMAN. Kendati demikian, pihaknya berminat untuk mengelola aset tersebut jika memang nantinya dipercayakan oleh pemerintah.

Menurut informasi yang diketahuinya, pemanfaatan aset eks Bandara Polonia masih dalam tahap kajian awal. Ia bilang, optimalisasi aset milik negara merupakan hal yang penting agar tidak menganggur dan menjadi beban, melainkan bisa memberikan manfaat bagi keuangan negara.

"Jadi belum (menjadi aset kelolaan LMAN). Enggak tahu nanti (dikasih ke LMAN atau tidak). Kalau diserahkan ke LMAN pasti enggak nolak dong, kan itu unit DJKN Kemenkeu, jadi yah enggak bisa nolak," ucap dia.

Baca juga: Minta Aset Negara Diasuransikan, Sri Mulyani: Ada Mafia Tanah...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Whats New
Kopi Tuku Buka Kedai 'Pop-up' Pertamanya di Korsel

Kopi Tuku Buka Kedai "Pop-up" Pertamanya di Korsel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com