Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BFI Finance Catat Pembiayaan Baru Tembus Rp 13,7 Triliun, Tumbuh 48,3 Persen

Kompas.com - 27/10/2022, 20:02 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan multifinance PT BFI Finance Indonesia Tbk atau BFI Finance (BFIN) mencatat penyaluran pembiayaan baru (booking) mencapai Rp 13,7 triliun sampai akhir September 2022.

Angka tersebut tumbuh sebesar 48,3 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan perolehannya pada periode yang sama tahun lalu.

Adapun, nilai booking ini turut mengatrol penguatan laba setelah pajak perusahaan jadi sebesar Rp 1,3 triliun.

Baca juga: Bentuk-Bentuk Badan Usaha di Indonesia, Apa Saja?

Hasil tersebut tumbuh 64,5 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan laba setelah pajak perusahaan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 796 miliar.

Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono mengatakan, sampai di kuartal ketiga ini, industri multifinance masih dibayangi beberapa tantangan.

Misalnya, tantangan kenaikan suku bunga sebagai dampak laju suku bunga acuan dari Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed) dalam rangka melawan tekanan inflasi dan menjaga stabilitas harga, serta santernya isu resesi global memasuki tahun 2023.

Baca juga: Siap-siap, Seleksi PPPK Dimulai Akhir Oktober 2022 hingga Januari 2023

"Pencapaian ini tidak lepas dari strategi Perusahaan secara internal yang didukung oleh kemampuan daya beli masyarakat, kondusifnya dunia usaha, dan perekonomian dalam negeri yang kian membaik," ujar dia dalam public expose BFIN secara virtual, Kamis (27/10/2022).

Ia menambahkan, dari total piutang yang dikelola sebesar Rp 18,4 triliun, portofolio pembiayaan BFI Finance masih didominasi pembiayaan kendaraan roda empat.

Pembiayaan kendaraan roda empat di BFIN sebesar 68,2 pesen atau ekuivalen dengan Rp 12,5 triliun.

Baca juga: Rekrutmen PPPK Segera Dibuka, Ini Tahapannya

Jumlah itu disusul oleh pembiayaan alat berat dan mesin dengan porsi 12,7 persen, pembiayaan kendaraan roda dua sebesar 11,3 persen, pembiayaan bersertifikat rumah dan ruko sebanyak 2,8 persen, serta pembiayaan syariah dan lainnya 5 persen.

Seiring dengan geliat aktivitas dan ekonomi masyarakat, restrukturisasi konsumen juga turut melandai dengan nilai restrukturisasi tersisa sebesar 2,9 persen dari nilai total piutang pembiayaan.

Adapun, sebanyak 77,1 persen dari sisa restrukturisasi tersebut turut dilaporkan telah kembali ke pembayaran normal.

Baca juga: Mendag Zulhas: Buat Kita, Resesi Ini Jadi Peluang...

Sedangkan Sudjono memaparkan, nilai pendapatan perusahaan tumbuh menjadi Rp 3,8 triliun.

Atau, jumlahnya terkerek sebesar 29,6 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan pendapatannya tahun lalu pada periode yang sama sebesar Rp 2,97 triliun.

Sudjono juga melaporkan, aset perusahaan bersandi saham BFIN tersebut juga tercatat menjadi Rp 20 triliun, atau tumbuh sebesar 36,6 persen secara tahunan.

"Pencapaian ini bahkan melampaui nilai aset perusahaan tertinggi di masa prapandemi, yaitu Rp 19,1 triliun per 31 Desember 2018," imbuh dia.

Baca juga: BLT UMKM Kapan Cair? Kemenkop UKM: Masih Wait and See...

Sementara, persentase non performing finance (NPF) BFI Finance stabil di rasio bruto 1,09 persen.

Persentase ini menempatkan BFI Finance kembali di angka rasio yang masih berada jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata industri merujuk pada data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 31 Agustus 2022 sebesar 2,60 persen.

Baca juga: Viral Cuitan Warganet Beli Boneka di AS Ternyata Buatan Cianjur, karena Upah Buruh Murah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com