JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,67 persen ke posisi 7.091,76 pada sesi perdagangan Kamis (27/10/2022). Indeks saham nasional seharian melenggang di zona hijau kemarin.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper menilai, secara umum pergerakan masih didorong oleh musim rilis laporan kinerja emiten per kuartal-2022. Sejumlah emiten besar telah mengumumkan hasil kinerja yang masih terjaga di tengah ketidakpastian ekonomi global.
"Sementara dari global ada dorongan dari ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed yang tidak akan seagresif perkiraan sebelumnya," ujar dia, dalam risetnya, Kamis.
Baca juga: IHSG Ditutup Menguat 0,68 Persen ke 7.091,76
Adapun pada sesi perdagangan Jumat (28/10/2022) hari ini, Dennies memproyeksi, IHSG melemah. Indeks saham diprediksi bergerak pada rentang support-resistance 7.058-7.114 dan secara luas 7.025-7.137.
Menurutnya, secara teknikal candlestick membentuk long white body dengan stochastic membentuk goldencross serta MACD pada trend akumulasi. Ini mengindikasikan potensi penguatan.
"Pergerakan masih akan didorong musim rilis kinerja emiten kuartal III-2022. Sementara investor juga akan mencermati rilis beberapa data ekonomi dari Amerika Serikat," tutur dia.
Baca juga: IHSG Parkir di Zona Hijau, BFIN Melesat Hampir 10 Persen
Berbeda, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, IHSG hari ini berpotensi menguat secara terbatas. Menurutnya, indeks saham akan bergerak pada rentang 6.921-7.123.
Ia mengungkapkan, perkembangan pergerakan IHSG saat ini terlihat masih memiliki kecenderungan menguat dan telah berhasil menggeser rentang konsolidasi ke arah yang lebih baik. Salah satu faktor penopang kenaikan IHSG adalah masih tercatatnya capital inflow secara tahun kalender.
"Hal ini menunjukkan bahwa minat investor luar masih cukup besar terhadap investasi di pasar modal Indonesia, hari ini IHSG berpotensi bergerak menguat terbata," ucapnya.
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.