JAKARTA, KOMPAS.com - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Holding Industri Pertambangan mencatatkan pertumbuhan penjualan emas (unaudited) pada kuartal III tahun 2022 sebesar 31 persen, menjadi 25.931 kg, dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 19.870 kg.
Direktur Operasi dan Produksi ANTAM, I Dewa Wirantaya mengatakan hal ini sejalan dengan tingkat permintaan emas di dalam negeri. Sementara itu, volume produksi emas unaudited yang berasal dari tambang emas Pongkor sebesar 967 kg, relatif stabil jika dibandingkan dengan capaian produksi emas pada periode sembilan bulan pertama tahun 2021.
“Pertumbuhan kinerja operasi dan penjualan komoditas emas ANTAM pada 9M22 selaras dengan pertumbuhan kesadaran masyarakat dalam investasi emas,” kata I Dewa Wirantaya dalam siaran pers, Kamis (27/10/2022).
Baca juga: Permintaan Dalam Negeri Meningkat, Penjualan Emas Antam Naik 31 Persen Kuartal III 2022
I Dewa Wirantaya mengatakan, tahun ini ANTAM memiliki komitmen pada penguatan basis pelanggan logam mulia di pasar domestik dengan mengutamakan keamanan dan kepercayaan pelanggan dengan terus menghadirkan produk berkualitas.
“Dengan tingkat harga logam emas global yang terjaga stabil turut mendukung pertumbuhan kinerja komoditas emas Antam,” lanjutnya.
Sebagai satu-satunya Perusahaan yang memiliki pengolahan dan pemurnian emas di Indonesia yang tersertifikasi London Bullion Market Association (LBMA), Antam menjamin produk dan kualitas logam mulia, serta keamanan dan kenyamanan dalam bertransaksi.
Baca juga: Inflasi Dorong Harga Emas Dunia Berada Dalam Tren Melemah di Kuartal III-2022
Guna meningkatkan kualitas layanan yang prima penjualan emas kepada para pelanggan, Antam menerapkan mekanisme penjualan emas secara online melalui website resmi www.logammulia.com serta melalui platform marketplace Tokopedia (akun: Butik Emas Antam Official), Shopee (akun: Butik Emas Antam Official Shop) dan TikTok Shop (akun: Butik Emas Antam).
“Melalui pengembangan layanan penjualan berbasis aplikasi teknologi informasi, diharapkan akan meningkatkan jangkauan para pelanggan dalam negeri terhadap produk-produk Logam Mulia Antam,” jelas dia.
I Dewa Wirantaya melanjutkan, perusahaan juga menerapkan sistem direct selling atau transaksi langsung kepada pelanggan atau kuasa pelanggan dan tidak pernah melalui pihak lain. Ini dilakukan untuk meminimalisir modus penipuan penjualan logam mulia yang mengatasnamakan Antam.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.