Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Bahan Bakar Fosil Mulai Turun, Analis Ungkap Strategi Percepat Transisi Energi

Kompas.com - 28/10/2022, 11:30 WIB
Penulis Kiki Safitri
|

JAKARTA, KOMPAS.com - World Energy Outlook (WEO) 2022 yang dipublikasikan oleh International Energy Agency (IEA) mencatat total permintaan bahan bakar fosil terus menurun sejak pertengahan 2020 hingga akhir 2050. Penurunan itu bahkan jauh lebih cepat dan lebih jelas dalam skenario WEO yang lebih fokus pada iklim.

Fatih Birol, Direktur Eksekutif IEA mengungkapkan, invasi Rusia ke Ukraina memicu krisis energi global yang pada gilirannya berpotensi mempercepat transisi sistem energi dunia dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan.

“Dengan kebijakan saat ini, dunia energi berubah secara dramatis. Respons pemerintah di seluruh dunia adalah berjanji untuk menjadikan (krisis) ini sebagai titik balik bersejarah menuju sistem energi yang lebih bersih, terjangkau, lebih aman,” kata Fatih dalam siaran pers Kamis (27/10/2022).

Baca juga: Memosisikan Gas Bumi Sebagai Jembatan Transisi Energi, Apa Saja Pekerjaan Rumah yang Harus Dihadapi?

Skenario negara

Dalam Stated Policies Scenario, porsi bahan bakar fosil pada bauran energi global turun dari sekitar 80 persen menjadi hanya 60 persen pada tahun 2050.

Emisi CO2 global juga turun perlahan dari titik tertinggi 37 miliar ton per tahun menjadi 32 miliar ton pada 2050. Penurunan juga akan terjadi dalam perdagangan batu bara global.

Outlook ini menghitung berdasarkan skenario janji yang diumumkan pemerintah negara-negara di dunia (Announced Pledges Scenario/APS) yang menyebut bahwa perdagangan global batu bara turun 25 persen hingga 2030, dan 60 persen hingga 2050.

Laporan tersebut juga mencatat ekspor Indonesia turun 30 persen hingga 2030 karena pasar batu bara yang digunakan sebagai bahan bakar seperti untuk PLTU, diperkirakan akan menurun.

Baca juga: Wamen BUMN: Transisi Energi Tidak Bisa Dihindari

Skenario NZE

Dalam skenario Net Zero Emission (NZE), perdagangan batu bara global bahkan menurun hingga 90 persen antara tahun 2021 dan 2050 karena teknologi energi bersih dengan cepat dan progresif menggantikan batu bara di seluruh sistem energi.

Laporan WEO 2022 juga memproyeksikan peningkatan permintaan energi di seluruh dunia. Di Asia Tenggara, pertumbuhan permintaan energi rata-rata tahunan lebih dari 3 persen dibanding tahun 2021 hingga 2030, dengan batu bara terus mendominasi sektor kelistrikan.

Namun, dengan implementasi penuh rencana pensiun dini PLTU batu bara pada 2050, penggunaan batu bara di sektor ketenagalistrikan turun lebih dari setengah pada 2050 dan energi terbarukan akan dengan cepat menjadi sumber pembangkit listrik terbesar.

“Perjalanan menuju sistem energi yang lebih aman dan berkelanjutan mungkin tidak mulus. Tetapi krisis energi global saat ini memperjelas mengapa kita perlu terus maju,” ujar Fatih.

Baca juga: Menilik Potensi Risiko Dibalik Penggunaan Batu Bara Sebagai Sumber Energi Primer PLN

Pembangkit batu bara akan terus turun

Analis energi dari lembaga pemikir iklim dan energi Achmed Shahram Edianto mengatakan, laporan ini mempertegas bahwa kenaikan permintaan batu bara global di sektor ketenagalistrikan hanya bersifat sementara.

“Porsi pembangkitan listrik batu bara (unabated coal) akan terus mengalami penurunan. Walaupun krisis energi telah mengurangi perhatian dunia terhadap krisis iklim, namun jawaban untuk mengatasi keduanya ternyata sama: transisi menuju energi bersih,” ungkap Achmed.

Baca juga: Daftar 12 PLTU yang Bisa Pensiun Dini 2022-2023, Biaya dan Dampaknya, Menurut Kajian IESR

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cara Ganti Nama dan Domain Toko di Tokopedia

Cara Ganti Nama dan Domain Toko di Tokopedia

Whats New
HRTA Bakal Tebar Dividen, Cek Jadwalnya

HRTA Bakal Tebar Dividen, Cek Jadwalnya

Whats New
Daging Sitaan Bea Cukai Diperebutkan Warga di TPA, Ternyata Nilainya Rp 2,17 Miliar

Daging Sitaan Bea Cukai Diperebutkan Warga di TPA, Ternyata Nilainya Rp 2,17 Miliar

Whats New
Klaim Asuransi Kredit Naik, Perusahaan Bakal Berbenah

Klaim Asuransi Kredit Naik, Perusahaan Bakal Berbenah

Whats New
Menyelisik Cara Sekar Arum Tingkatkan Kualitas Produk Kacamata Blushing

Menyelisik Cara Sekar Arum Tingkatkan Kualitas Produk Kacamata Blushing

Smartpreneur
Disokong KPR dan UMKM, OCBC NISP Klaim Kredit Ritel Tumbuh 15 Persen

Disokong KPR dan UMKM, OCBC NISP Klaim Kredit Ritel Tumbuh 15 Persen

Whats New
Kemenaker Akan Keluarkan Pedoman Pencegahan Pelecehan Seksual di Tempat Kerja

Kemenaker Akan Keluarkan Pedoman Pencegahan Pelecehan Seksual di Tempat Kerja

Rilis
UMKM Perlu Benahi Pengaturan Keuangan, OCBC NISP Luncurkan Nyala Bisnis

UMKM Perlu Benahi Pengaturan Keuangan, OCBC NISP Luncurkan Nyala Bisnis

Whats New
Kemenaker Sebut Kerja Sama Bilateral yang Baik Akan Tingkatkan Pelindungan bagi Pekerja Migran

Kemenaker Sebut Kerja Sama Bilateral yang Baik Akan Tingkatkan Pelindungan bagi Pekerja Migran

Whats New
Sampoerna Tegaskan Komitmen Manfaatkan Tembakau dan Cengkeh Lokal

Sampoerna Tegaskan Komitmen Manfaatkan Tembakau dan Cengkeh Lokal

Whats New
Pemerintah Naikkan Anggaran Perlindungan Sosial 2024 hingga RP 546,9 Triliun

Pemerintah Naikkan Anggaran Perlindungan Sosial 2024 hingga RP 546,9 Triliun

Whats New
Program Kartu Prakerja Banyak Diminati Peserta Perempuan

Program Kartu Prakerja Banyak Diminati Peserta Perempuan

Whats New
Konsumen Kini Nyaman Belanja 'Online' dan 'Offline', Departemen Store Rambla Bersiap Perkuat Layanan

Konsumen Kini Nyaman Belanja "Online" dan "Offline", Departemen Store Rambla Bersiap Perkuat Layanan

Whats New
Mulai Awal Juni, Pengumuman Gelombang Kartu Prakerja Dilakukan Tiap 2 Minggu

Mulai Awal Juni, Pengumuman Gelombang Kartu Prakerja Dilakukan Tiap 2 Minggu

Whats New
Sekjen Kemenaker: Polteknaker Harus Bisa Ciptakan SDM Unggul dan Kompeten

Sekjen Kemenaker: Polteknaker Harus Bisa Ciptakan SDM Unggul dan Kompeten

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+