Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Sekjen PBB, Menko Airlangga Bahas Krisis Global hingga Kesiapan KTT G20

Kompas.com - 28/10/2022, 12:41 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat. Salah satu topik pembahasan keduanya adalah pentingnya peran Presidensi G20 Indonesia.

Guterres mengatakan, pihaknya mendukung penuh kepemimpinan Presidensi G20 Indonesia. Terlebih, dalam masa kepemimpinan Indonesia pada G20, dihadapkan berbagai tantangan global mulai dari instabilitas geopolitik dunia, krisis multidimensi, dan proses pemulihan pasca pandemi Covid-19.

"Kami mendukung penuh dan bersedia menyuarakan kepentingan Presidensi G20 Indonesia. Ini merupakan sebuah pencapaian diplomatik yang luar biasa di tengah kondisi global hari ini," ujarnya seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Jumat (28/10/2022).

Baca juga: Airlangga Sebut Gandum dan Kedelai Jadi Tantangan RI Jaga Ketahanan Pangan

Pada kesempatan itu, Guterres juga menyampaikan perkembangan di berbagai sektor mencakup keuangan, perubahan klim, emerging economies dan transisi energi, di mana Indonesia juga terlibat di dalamnya.

Ia turut meminta dukungan Indonesia dan negara berkembang besar lainnya seperti Brasil, India, dan Afrika Selatan untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam mengatasi dampak perubahan iklim. PBB pun siap meningkatkan kerja sama dengan G20 terkait penanganan perubahan iklim.

Baca juga: Menko Airlangga: RI Masih Perlu Waspadai Risiko Inflasi

Adapun dalam Presidensi G20, Indonesia mengawal tiga isu prioritas utama yang memerlukan kolaborasi global, yakni arsitektur kesehatan global, transisi energi berkelanjutan, serta transformasi digital dan ekonomi.

Terkait isu arsitektur kesehatan global, Indonesia dalam kepimpinannya telah berhasil mengumpulkan komitmen negara-negara G20 dalam Financial Intermediary Fund untuk Pandemic Prevention, Preparedness, and Response (PPPR) atau dana kesiapsiagaan, pencegahan, dan respon terhadap pandemi sebesar 1,4 miliar dollar AS.

Baca juga: Racik Kebaikan Alam, Rahsa Nusantara Dukung Pemulihan Ekonomi pada Presidensi G20 Indonesia

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com