Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
AGROINDUSTRI

Unggul di Penerapan ESG, Pupuk Kaltim Raih Dua Penghargaan Beruntun

Kompas.com - 28/10/2022, 18:55 WIB
Aningtias Jatmika,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

Krisis energi serta upaya transisi energi baru dan terbarukan (EBT) pun mendorong investor untuk berinvestasi di usaha-usaha yang memberikan arus kas positif secara jangka panjang, berkelanjutan, serta berwawasan lingkungan.

Sebagai pelopor transformasi hijau di industri petrokimia, PKT memegang teguh prinsip ESG yang juga tertuang dalam peta jalan pertumbuhan perusahaan selama 40 tahun ke depan.

Untuk mewujudkan komitmen perusahaan dalam transformasi hijau, PKT melakukan berbagai inovasi, seperti pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap di Bontang, Kalimantan Timur.

Fasilitas tersebut merupakan salah satu bagian ekosistem di lingkungan PKT yang mampu menghasilkan energi bersih dan menekan emisi gas karbon secara optimal.

PLTS atap disebut dapat menghemat 20 hingga 30 persen kebutuhan energi PKT di area perkantoran.

Selain itu, PKT juga memaksimalkan penggunaan sepeda dan motor listrik ramah lingkungan sebagai kendaraan operasional perusahaan. Kemudian, PKT juga melakukan uji emisi berkala untuk kendaraan bermotor operasional.

Bahkan, PKT juga menggagas program Community Forest yang bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Pada program ini, PKT menargetkan penanaman 10 juta pohon hingga 2030.

Melalui program tersebut, PKT menargetkan pengurangan emisi karbon hingga 32,50 persen pada 2030. Program ini juga diharapkan bisa berkontribusi terhadap penyerapan emisi karbon hingga 5.379 ton karbon dioksida (CO2) per tahun.

Selain itu, PKT juga bekerja sama dengan masyarakat di sekitar Kota Bontang dalam konservasi keanekaragaman hayati yang ada di dalam ekosistem perusahaan, seperti konservasi terumbu karang, penangkaran rusa, dan kultur jaringan tanaman langka.

Baca juga: Optimalisasi Sistem dan Teknologi Jadi Kunci Kesuksesan Digitalisasi Distribusi Pupuk PKT

Rahmad menjelaskan, berbagai upaya PKT dalam mewujudkan transformasi hijau industri petrokimia yang berfokus pada pengembangan sumber daya terbarukan (renewable resources) dipercaya mampu mendukung komitmen net zero emission (NZE) Indonesia pada 2060.

“Industri petrokimia menjadi salah satu industri yang digadang-gadang mampu bertransformasi menjadi industri hijau dan berkelanjutan,” jelas Rahmad.

Sebagai perusahaan pupuk dan petrokimia terbesar di Asia Tenggara, lanjut Rahmad, PKT juga siap menjadi pionir transformasi hijau industri petrokimia.

Ke depan, perusahaan tidak hanya dituntut menjadi lebih produktif, tetapi juga lebih ramah lingkungan.

“Hal tersebut merupakan salah satu langkah kami untuk meraih keseimbangan people, planet and profit (3P). Kami berupaya menyeimbangkan profitabilitas sekaligus menjaga kelestarian lingkungan dan berkontribusi terhadap sosial kemasyarakatan,” tutup Rahmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com