JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2022 akan mencapai 5,7 persen. Proyeksi itu lebih tinggi dari realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2022 yang sebesar 5,44 persen.
"Kuartal III ini kita melihat peluang sebenarnya masih lebih kuat lagi daripada kuartal II. Angka kami terakhir adalah 5,7 persen," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu dalam Seminar Strategi Capai Ekonomi Kuat dan Berkelanjutan di Tengah Risiko, Jumat (28/10/2022).
Menurutnya, optimisme itu seiring dengan melihat pengalaman mengatasi pandemi Covid-19 pada 2020, di mana hingga 2022 ini sudah terjadi pemulihan ekonomi yang sangat kuat. Oleh karena itu, pemerintah meyakini pertumbuhan ekonomi kuartal III akan lebih baik dari kuartal sebelumnya.
Baca juga: Anggota BTS Wajib Militer, Korea Selatan Berpotensi Kehilangan Rp 55,8 Triliun
"Nah ini nanti yang akan kita lihat semoga ini tercermin nanti di angka yang akan diumumkan oleh BPS (Badan Pusat Statistik) nanti," ungkap dia.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyakini ekonomi kuartal III-2022 mampu tumbuh mencapai 5,5 persen. Proyeksi itu dukung beberapa indikator dini yang masih terjaga dan ekspansif.
Seperti mobilitas masyarakat yang berada di atas level pandemi meskipun sedikit melambat pada bulan Oktober, indeks penjualan ritel yang masih cukup kuat, dan belanja masyarakat yang masih terus terjaga.
Baca juga: Erick Thohir Minta Masyarakat RI Lebih Rajin Liburan di Dalam Negeri
Lalu ditopang pula oleh kinerja PMI manufaktur Indonesia yang terus mengalami ekspansi selama 13 bulan berturut-turut atau masuk zona ekspansif. Begitu pula dengan konsumsi listrik untuk sektor industri dan bisnis yang mengalami pertumbuhan positif masing masing 8,1 persen (yoy) dan 17,3 persen (yoy).
"Dari sisi manufaktur kami lihat industri pengolahan kapasitas produksi juga alami kenaikan. Ini semua menggambarkan pertumbuhan ekonomi kuartal III mungkin masih sangat kuat, meski kami melakukan kenaikan harga BBM tetapi tidak pengaruhi pertumbuhan yang masih relatif terjaga," jelasnya dalam konferensi pers APBN KiTa, Jumat (21/10/2022).
Baca juga: Dukung Satu Data Pangan, Bapanas Gandeng BPS
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.