Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 29/10/2022, 06:31 WIB

KOMPAS.com - Menteri BUMN Erick Thohir melakukan konsolidasi 103 hotel BUMN, dengan salah satu tujuannya agar dapat menyerap produk-produk UMKM untuk kebutuhan-kebutuhan hotel tersebut.

"Kita sedang mengonsolidasikan 103 hotel yang ada di BUMN, makanya saya bilang BUMN jangan masing-masing bikin hotel sendiri," ujar Erick Thohir di ICE BSD dikutip dari Antara, Sabtu (29/10/2022).

Ia bilang, BUMN seharusnya fokus pada kapasitas dan kemampuannya. Kalau pun mau merambah bisnis lain, seharusnya masih terkait dengan lini bisnis utamanya.

"Ahlinya minyak ya urusin minyak, ahlinya kebun urusin kebun," ucap mantan Presiden Inter Milan itu.

Baca juga: 2 Proyek Jokowi Hubungkan Jakarta-Surabaya: Kereta Cepat dan Semi Cepat

Untuk tahap pertama, lanjutnya, akan dilakukan konsolidasi 23 hotel BUMN dan kemudian nantinya akan meningkat menjadi 40 hotel.

"Setelah digabungkan kita renovasi, tapi bukan itu tujuan utamanya. Tidak kalah pentingnya, kalau bisa nanti seluruh kebutuhan hotel itu disuplai oleh UMKM seperti samponya, sabunnya, handuknya, dan sebagainya, sehingga kita bisa saling menjaga. Itu yang kita namakan ekosistem," kata Erick Thohir.

Upaya menggandeng UMKM sebagai pemasok bagi kebutuhan-kebutuhan hotel BUMN tersebut guna menuju kemandirian dan mengurangi ketergantungan terhadap produk impor.

Sebelumnya Konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) memperkirakan volume investasi bisnis hotel di Indonesia akan mencapai 300 juta dolar AS pada 2023.

Baca juga: Kereta Cepat Mau Dilanjut sampai Surabaya, Ini Rutenya

Vice President, Investment Sales Asia JLL Hotels & Hospitality Group JLL Julien Naouri mengatakan pemulihan pariwisata di Indonesia diperkirakan lebih menyeluruh melihat sebagian besar negara-negara di kawasan sekitarnya telah mencabut aturan pembatasan perjalanan.

Terkait sentimen investasi hotel pada tahun ini, hingga September Indonesia memimpin dalam hal volume nilai investasi hotel dengan total nilai 174 juta dolar AS.

JLL juga melihat bahwa hingga Agustus 2022, angka kedatangan wisatawan mancanegara di kota-kota utama seperti Jakarta dan Bali telah melampaui tahun 2021.

Untuk Jakarta sendiri masih dapat mengandalkan kuatnya permintaan dari wisatawan domestik sambil menunggu kedatangan wisatawan korporasi asing.

Baca juga: Biaya Kereta Cepat Bengkak, Erick Thohir: Harga Baja Naik Luar Biasa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+