2. Justika
Merupakan startup yang menawarkan jasa konsultasi hukum online, terutama untuk menyediakan konsultasi hukum gratis bagi para UMKM yang terdampak pandemi.
Usai lulus dari program startup ini berhasil mendapatkan pendanaan tahap awal (seed funding) yang dipimpin oleh East Ventures pada Juni 2021, meresmikan kerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM, serta menjadi partner The Asia Foundation untuk memberikan konsultasi hukum gratis bagi korban Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT).
“SSI telah membuka jejaring mentor yang sangat membantu kami dengan memberikan petunjuk dalam menjalankan bisnis. Hal ini berperan besar dalam proses kami menemukan product-market fit (PMF), dimana kami sadar harus bisa mengimbangi idealisme yang dimiliki dengan keberlangsungan usaha," kata CEO Justika Melvin Sumapung.
3. Dibimbing.id
Dibimbing.id merupakan platform pembelajaran dan persiapan karir digital, yang telah sukses mengantarkan 80 persen alumninya ke dunia kerja. Startup ini baru saja mengumumkan pendanaan tahap awal dari init-6 pada Juni 2022.
Baru dua tahun berdiri, Dibimbing.id berhasil mencatatkan pertumbuhan revenue sebesar 200 persen dari tahun sebelumnya, serta kenaikan jumlah pengguna hingga 400 persen.
Startup ini baru merilis program baru, Indigo (Internship Dibimbing on-the-go), yaitu program pembelajaran berbasis video yang dilanjutkan dengan proyek magang jarak jauh setelahnya.
"Kami menargetkan untuk bisa menjangkau 20.000 pengguna di program Indigo ini, serta mempertahankan misi profitability di tengah ancaman resesi 2023,” ujar Alim Anggono, Co-founder dan Chief Product Officer Dibimbing.id.
4. Prieds
Startup ini menawarkan solusi Supply Chain Management berbasis cloud untuk automasi proses rantai pasok perusahaan di Indonesia. Startup ini berhasil mendapatkan pendanaan tahap kedua setelah mengikuti SSI.
Jumlah klien Prieds naik melebihi 25 persen pasca-pandemi, karena semakin banyak pelaku usaha yang memahami pentingnya digitalisasi rencana pasok.
Vanessa Geraldine, Co-founder dan Chief Commercial Officer Prieds, mengaku sangat terbantu dengan adanya mentoring dan networking dari program SSI yang membuat timnya dapat belajar menyempurnakan strategi dan operasional perusahaan.
5. Shieldtag
Shieldtag adalah startup layanan sertifikasi elektronik yang dapat memverifikasi keaslian sebuah produk menggunakan QR code ter-enkripsi. Bertujuan untuk mencegah peredaran produk palsu dan bajakan.
Startup ini telah memproteksi keaslian lebih dari 10 juta produk pada tahun 2022 dan memprioritaskan operasional di sektor obat-obatan pada tahun 2023, dalam rangka mengurangi penyebaran obat palsu di masyarakat.
William Japari selaku Founder Shieldtag mengaku mencatatkan peningkatan jumlah pengguna secara signifikan (10x lipat), begitu juga dengan kenaikan Gross Merchandise Value (GMV) 10x lipat dibandingkan tahun sebelumnya setelah ikut SSI.