Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendongkrak Industri Otomotif Lewat Pembiayaan 'End to End'

Kompas.com - 29/10/2022, 15:15 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Potensi pertumbuhan industri otomotif nasional dinilai masih sangat besar. Ini tercermin dari rendahnya rasio kepemilikan mobil terhadap jumlah penduduk di Indonesia.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), saat ini rasio kepemilikan di Tanah Air baru mencapai 99 unit per 1.000 orang. Angka tersebut jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan negara tetangga, Malaysia, dengan rasio 490 unit mobil per 1.000 orang.

"Kemudian Thailand, salah satu kompetitor Indonesia produksi melebihi Indonesia, dengan rasio kepemillkan mobil sudah 200 unit per 1.000 penduduk," ujar Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, dalam The Indonesia Summit 2023 yang diselenggarakan Bank Danamon, Bank MUFG, dan Adira Finance, dikutip Sabtu (29/10/2022).

Baca juga: Bank Danamon: Industri Otomotif Sangat Penting Bagi Indonesia

Lebih lanjut Ia bilang, dengan besarnya jumlah penduduk di Indonesia, kenaikan rasio yang sangat kecil saja akan berdampak besar terhadap industri otomotif. Dengan asumsi jumlah penduduk di Indonesia saat ini di kisaran 270 juta, maka penambahan kepemilikan mobil sebesar 1 unit terhadap 1.000 penduduk saja, berpotensi meningkatkan penjualan sebesar 270.000 unit mobil.

"Bisa dibayangkan jika menjadi 110 unit per 1.000 penduduk, banyak sekali mobil yang harus dijual," katanya.

Baca juga: Bisnis Ponselnya Remuk Redam, BlackBerry Terjun ke Otomotif

Dari sisi permintaan atau demand, sebenarnya sudah terdapat dorongan dari pemerintah, melalui pembangunan infrastruktur serta pusat-pusat ekonomi baru. Pembangunan-pembangunan itu tentu membutuhkan kendaraan sebagai moda transportasi.

"Kita bisa manfaatkan pasar domestik, paling besar di ASEAN 34 persenan pasar ASEAN ada di Indonesia," ujarnya.

Namun demikian, pelaku usaha menilai, potensi pertumbuhan itu berpotensi menghadapi sejumlah tantangan, di mana salah satunya berasal dari pembiayaan.

Baca juga: Indonesia-Jepang Kian Perkuat Kerja Sama Industri Otomotif, Teknologi Digital hingga Energi Terbarukan


Sebagaimana diketahui, dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) terus meningkat. Hal ini kemudian membuat kekhawatiran adanya peningkatan suku bunga kredit untuk kendaraan.

"Harapannya semoga teman di sini bisa menyalurkan kredit yang cukup likuid tahun depan," kata Project General Manager of Toyota Daihatsu Engineering & Manufacturing Co. Ltd, Indra Chandra Setiawan.

Baca juga: Industri Otomotif Indonesia Diprediksi Kembali Bangkit Tahun Ini

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com