BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Sido Muncul

Desa Binaan Sido Muncul Raih Penghargaan Proklim Utama dari KLHK

Kompas.com - 30/10/2022, 19:07 WIB
Siti Sahana Aqesya,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

KOMPAS.comDesa binaan PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk, yakni Desa Manggihan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, berhasil meraih penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) Utama dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.

Untuk diketahui, Proklim merupakan program yang dicetuskan KLHK untuk menilai keterlibatan masyarakat desa dalam melakukan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, serta penurunan emisi gas rumah kaca.

Program tersebut terbagi menjadi tiga tahapan kategori, yakni Proklim Madya, Proklim Utama, dan Proklim Lestari. Desa Manggihan sendiri sudah melewati Proklim Madya dan berhasil mendapatkan Proklim Utama.

Dari 1.093 desa di seluruh Indonesia yang lolos tahap verifikasi Proklim, sebanyak 12 desa berhasil mendapatkan Proklim Lestari. Kemudian, sebanyak 55 desa mendapat Proklim Utama, termasuk Desa Manggihan, dan sebanyak 313 desa meraih Proklim Madya.

Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat menyampaikan apresiasi kepada seluruh perangkat Desa Manggihan atas keberhasilan mencapai tahapan Proklim Utama.

Selain pembinaan yang diberikan Sido Muncul, menurut Irwan, faktor lain yang juga membantu kemajuan Desa Manggihan dan desa-desa lain di seluruh Indonesia adalah Program Dana Desa milik pemerintah.

Sebagai informasi, program tersebut dicetuskan oleh politisi sekaligus mantan aktivis Budiman Sudjatmiko pada 18 Desember 2013. Pelaksanaannya baru dimulai pada 2015, satu tahun setelah terbitnya Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

“Gagasan (yang dicanangkan Budiman) tersebut bagus sekali. Dengan dana desa, seluruh perangkat desa dapat memajukan desa dengan mudah dan cepat. Dengan landasan tersebut, masyarakat desa juga menjadi sosok penting yang terlibat dalam pembangunan desa. Sebab, aspirasi masyarakatlah yang dijadikan kebijakan,” ujar Irwan.

Penghargaan Proklim Utama yang diperoleh Desa Manggihan.Dok. KOMPAS.com/Siti Sahana Aqesya Penghargaan Proklim Utama yang diperoleh Desa Manggihan.

Senada dengan Irwan, Sekretaris Desa Manggihan Antun Sari menilai dana desa sangat membantu pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah desa. Saat ini, dana desa yang diterima dan dikelola oleh Desa Manggihan diutamakan untuk menjalankan berbagai program pembinaan dan pemberdayaan masyarakat.

“Dulu, dana yang kami terima hanya dipakai untuk memajukan infrastruktur saja. Sekarang, kami bisa mengalokasikan dana untuk pembinaan dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Antun.

Dengan program dana desa, Antun menegaskan, kini peran aparatur desa untuk merealisasikan kebutuhan masyarakat semakin konkret. Sebab, seluruh rancangan program atau kebijakan pembangunan desa selalu mengacu pada hasil musyawarah tersebut.

Meski demikian, sambung Antun, capaian pihaknya dalam program Proklim juga tak lepas dari peran Sido Muncul. Pasalnya, Sido Muncul membantu perangkat Desa Manggihan untuk mempersiapkan kelengkapan berkas pendaftaran program tersebut.

Selain itu, kata Antun, seluruh program kerja yang menjadi penilaian dalam Proklim merupakan program binaan dari Sido Muncul. Adapun komponen penilaian ajang tersebut meliputi kebersihan lingkungan, pengelolaan sampah teratur, tidak berburu, kegiatan penghijauan, dan aksi masyarakat dalam memaksimalkan potensi desa masing-masing.

“Hal tersebut terwujud berkat program gerak tanam (gertam) jahe yang dilakukan oleh kelompok usaha tani, serta bank sampah dan pembuatan bubuk kobashi hasil binaan Sido Muncul yang dilancarkan oleh karang taruna Desa Manggihan,” terangnya.

Lebih lanjut, Antun menceritakan sepak terjang Sido Muncul dalam membantu mendukung kemajuan Desa Manggihan. Sido Muncul mulai membina Desa Manggihan pada 2020. Kala itu, Sido Muncul berkolaborasi dengan Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia (RI) untuk mengadakan pelatihan desa mandiri.

“Setelah itu, Sido Muncul menggandeng Kementerian Pertanian (Kementan) untuk melancarkan program gerak tanam (gertam) jahe di Desa Manggihan. Kami menerima dana sebesar Rp 130 juta dari Kementan yang digunakan untuk membeli bibit jahe bersertifikat. Seluruh proses penanaman dilakukan dengan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan Kementan,” terang Antun.

Antun pun berterima kasih kepada Sido Muncul yang sudah membantu memajukan Desa Manggihan hingga bisa meraih pencapaian tersebut. Menurutnya, Sido Muncul memberikan angin segar pada kelembagaan desa yang dibina.

“Selanjutnya, kami tetap ingin menjadi binaan, bahkan mitra Sido Muncul. Kami berharap, hasil tani jahe binaan Sido Muncul yang kami tanam dapat disuplai ke Sido Muncul. Dengan demikian, Desa Manggihan tetap bisa berkembang dan menjadi lebih baik lagi,” papar Antun.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com