JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,55 persen ke posisi 7.561,04 selama sepekan (24-28 Oktober 2022) lalu. Indeks saham bergerak fluktuatif pada pekan ketiga oktober.
Pergerakan IHSG masih dipengaruhi oleh pergerakan bursa Amerika Serikat (AS) dan bursa regional Asia. Selain itu, rilis data pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam serta pergerakan mata uang juga menjadi sentimen yang berdampak terhadap indeks saham nasional.
Dari dalam negeri, musim rilis kinerja emiten untuk periode kuartal III-2022 menjadi sentimen positif bagi IHSG. Sejumlah emiten besar telah mengumumkan kinerja keuangan positif, di mana ini direspons baik oleh para investor.
Baca juga: IHSG Ditutup di Zona Merah, UNVR Anjlok 6,92 Persen
Namun demikian, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, perkembangan pergerakan IHSG masih terlihat betah berada dalam area konsolidasi wajar. Untuk sesi perdagangan Senin (31/10/2022) hari ini, IHSG diproyeksi bergerak pada rentang 6.954-7.172.
"Sedangkan potensi tekanan masih cukup besar dibandingkan dengan kemampuan untuk naik," ujar dia, dalam risetnya, Minggu (30/10/2022).
"Namun, sentimen belum terlalu terlihat ada yang menonjol untuk dapat menjadi booster terhadap pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang," tambah dia.
Menurutnya, momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka panjang.
Sementara itu, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper memproyeksi, pada sesi perdagangan hari ini indeks saham akan melemah. IHSG diprediksi bergerak pada rentang support-resistance 7.014-7.098 dan secara lebih luas 6.973-7.141.
Secara teknikal, ia bilang, candlestick membentuk long black body dengan stochastic membentuk deadcross di area overbought. Ini mengindikasikan potensi pelemahan.
"Pergerakan masih akan didorong musim rilis kinerja emiten kuartal III-2022. Sementara di awal pekan investor akan mencermati beberapa data ekonomi yang akan di rilis dari China," ucapnya.
Baca juga: Simak 10 Saham Paling Cuan Pekan Ini
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.