Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Bunga Acuan BI Naik, Bagaimana Bunga KPR di BCA, BRI, Bank Mandiri, BRI, dan BTN?

Kompas.com - 31/10/2022, 09:08 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) telah merangkak naik sejak Agustus lalu, kini suku bunga acuan BI sudah berada di level 4,75 persen. Kenaikan ini tentu akan mempengaruhi bunga kredit perbankan, tak terkecuali kredit pemilikan rumah (KPR).

Namun beberapa ekonom memperkirakan kenaikan suku bunga acuan ini baru akan ditransmisikan olkenaikan suku bunga acuan ini baru akan ditransmisikan oleh perbakan ke sektor KPR 2-3 bulan ke depan.eh perbakan ke sektor KPR 2-3 bulan ke depan.

Saat ini perbankan besar juga mayoritas masih belum menaikkan suku bunga KPR meski bunga deposito dan kredit telah disesuaikan.

Namun perbankan masih membuka peluang untuk menaikkan bunga KPR ke depannya lantaran suku bunga acuan Amerika Serikat (Fed Funds Rate) masih berpotensi naik. Seperti diketahui, pergerakan Fed Funds Rate ini akan mempengaruhi suku bunga acuan BI.

Baca juga: Apa Itu KPR: Pengertian, Jenis, Syarat, dan Contoh Simulasinya

Lalu bagaimana kondisi suku bunga KPR di bank-bank besar saat ini? Simak rangkuman Kompas.com berikut.

1. BCA

PT Bank Central Asia Tbk atau BCA masih belum menaikkan bunga kreditnya termasuk bunga KPR. Dengan demikian, suku bunga dasar kredit (SBDK) BCA yang berlaku saat ini, yaitu untuk kredit korporasi 7,95 persen, kredit retail 8,20 persen, kredit konsumsi KPR 7,20 persen, dan kredit konsumsi non-KPR 5,96 persen.

Kendati demikian, Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn mengatakan, BCA masih membuka peluang untuk menaikkan suku bunga kreditnya dnegan menyesuaikan pada kondisi likuiditas perseroan.

"Perseroan akan mengkaji dampak kenaikan suku bunga BI 7days Reverse Repo Rate, termasuk dampaknya terhadap Cost of Fund, serta menyiapkan strategi yang tepat," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (25/10/2022).

2. BRI

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI telah menaikkan bunga kredit terutama untuk kredit jangka pendek. Namun, BRI masih belum mentransmisikan kenaikan suku bunga acuan BI ke bunga KPR.

Saat ini SBDK BRI masih sama seperti sebelumnya, yaitu untuk kredit korporasi sebesar 8 persen, kredit ritel 8,25 persen, kredit mikro 14 persen, kredit konsumsi KPR 7,25 persen, dan kredit non-KPR 8,75 persen.

"Khusus untuk KPR, saat ini BRI belum melakukan penyesuaian suku bunga. Counter rate bunga KPR BRI masih tetap equivalen sebesar 13 persen," kata Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto kepada Kompas.com, Senin (24/10/2022).

Kendati demikian, bank dengan kode saham BBRI ini masih akan terus mereview suku bunga simpanan maupun kredit secara berkala dan membuka ruang untuk menyesuaikan suku bunga dengan kenaikan suku bunga acuan BI.

"Namun secara teknis, penyesuaian suku bunga kredit tidak bisa dilakukan serta merta begitu suku bunga acuan berubah. Hal tersebut dikarenakan berbagai faktor, diantaranya faktor likuiditas serta struktur simpanan dan pinjaman yang berbeda beda antar masing masing bank," sebut dia.

Baca juga: Mengenal Apa Itu BI Checking dan Cara Ceknya secara Offline dan Online

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com