JAKARTA, KOMPAS.com – Jatuh bangun dalam membangun usaha adalah hal biasa yang pasti dirasakan oleh penguasaha. Namun yang menjadi kunci agar tetap memiliki bisnis yang bisa bertumbuh dan berkembang harus dibarengi dengan mental pengusaha yang terus mau mencoba dan berani mengambil risiko.
Hal inilah yang dirasakan oleh Vincent CEO Via Rasa Group salah satu grup F&B yang memiliki 3 unit bisnis waralaba dan belasan brand makanan dan minuman.
Kepada Kompas.com Vincent menceritakan, bukan tanpa kerja keras usahanya kini bisa berdiri kokoh. Namun, jauh sebelumnya, Vincent merasakan berbagai cerita pahit.
Memiliki background keluarga yang menjadi penguasaha adalah awal ketertarikan dirinya untuk membuka usaha.
Baca juga: Cerita UMKM EthmeeQ dan Faber yang Terpilih jadi Official Merchandise KTT G20
Bahkan sejak duduk di bangku SMP dirinya sudah bekerja sebagai Multi Level Marketing (MLM) di salah satu produk kesehatan.
Namun karena merasa tidak cocok dengan sistem kinerjanya, dia pun berahli menjadi online shopper.
“Tapi yah lagi-lagi ngerasa enggak cocok juga padahal zaman dulu itu belum ada e-commerce kayak sekarang masih zaman-zaman jualan di media sosial atau kaskus kemarin,” cerita Vincent saat ditemui Kompas.com belum lama ini.
Kemudian ketika dia berkuliah di salah satu universitas swasta di ibu kota, dia bersama dengan teman-temannya membuka usaha kopi kekinian dengan brand Origin Kopi Indonesia.
Sayangnya, karena cara mengeksekusi usaha tersebut salah, usaha kopinya pun bangkrut.
“Padahal itu timingnya bagus banget. Saat itu tren kopi kekinian lagi naik, terus market bazar itu juga lagi banyak-banyaknya. Setiap ada bazar, kita ada. Tapi yah gitu, timing tepat tapi kalau cara eksekusinya kurang yah jadinya gulung tikar,” jelas Vincent.
Namun pria kelahiran 1997 ini terus bertekad dan pantang menyerah. Hingga di tahun 2019, bermodalkan uang yang dikumpulkan sejak dirinya menjadi MLM, dia berani membuka usaha tahu goreng dengan brand Tahu Garing alias TAGAR.
Lagi-lagi Vincent harus menelan pahitnya menjadi pengusaha. Bisnis tahunya yang dibuka dengan modal Rp 100 juta tidak berbuah manis. Usaha tahunya amburadul karena salah strategi lagi.
Pada saat awal membuka usaha tahunya, Vincent berani membuka usaha tahunya 7 gerobak sekaligus.
”Karena berani buka 7 gerobak sekaligus pada saat itu dan saya tidak punya tim, saya kesulitan di masalah operasional. Ngolah keuangan, ngolah bahan baku, itu jadinya amburadul. Intinya yah karena enggak punya pengalaman dan ilmu usaha yang propert saya bangkrut lagi tapi tetap terus buka,” ungkap Vincent.
Titik balik usaha tahu goreng Vincent dilirik dan diminati adalah ketika kala itu salah satu food vloger Ria SW meriview tahu gorengnya dan diupload ke youtube, mengundang banyak penonton.
Sejak dari sana, dalam sehari, lebih dari 100 orang yang mengubunginya untuk diajak bekerjasama dalam konsep kemitraan.
“Dari awal memang target saya kemitraan, tembus 3 juta penonton riviewan Ria SW, setiap harinya banyak orang yang minta kemitraan usaha Tagar saya,” katanya.
Vincent semakin sadar salah satu strategi yang belum diterapkan dari usaha-usaha sebelumnya adalah strategi marketing yang memakai jasa influencer ataupun endorse.
Hingga saat ini usaha Tagarnya memiliki lebih dari 400 cabang yang tersebar di 25 kota di Indonesia. Kemudian ada satu moment Vincent merasa ingin mengkesplor dan membesarkan usahanya.
Di suatu titik, Vincent bertemu dengan 2 orang pengusaha makanan dan minuman yang ternyata teman lamanya.
Bercerita banyak dan sama-sama memiliki hubungan yang cocok, mereka bertiga pun pede untuk bekerjasama, hingga terciptalah usaha Via Rasa Group.
Didukung tiga unit bisnisnya, yakni Favor Eat Group, Miyou Group dan Usaha Rakyat Group, Via Rasa ingin membantu mereka para pekerja korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di masa pandemi untuk mendapatkan mata pencaharian yang baru.
Untuk lini bisnis Favor Eat Group, Via Rasa menaungi berbagai brand, diantaranya Tokyo Katsu, Daily Bento Chicken, Holy Kebab, Dragon Curry dan beberapa lainnya.
Kemudian di unit bisnis Miyou Group, Via Rasa menawarkan kemitraan untuk berbagai minuman sehat dan alami dengan brand Miyou (Minuman Yogurt Beras), Super Juice Station dan Coco Summer.
Sementara di unit bisnis Usaha Rakyat, yang fokus menyediakan makanan dan minuman khas Indonesia, Via Rasa membuka kemitraan dengan brand Tahu Garing Tagar (Tahu isi cabai Khas Indonesia), Kedai Es Jadoel, Mister Tebu dan Pisang Goreng Legend.
"Puji Tuhan sampai saat ini kami masih terus mengolah Via Rasa Group ini agar terus berkembang dan kami hadir dengan konsep usaha kemitraan ini bisa menjadi pilihan masyarakat ketika ingin mencari penghasilan tambahan," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.