53 Tahun Beroperasi, Elnusa Mulai Jajaki EBT hingga Keberlanjutan Lingkungan

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagian dari Subholding Upstream Pertamina, PT Elnusa Tbk atau Elnusa (kode saham ELSA) menegaskan akan terus berakselerasi dalam menjalankan bisnisnya. Salah satu langkah yang ditempuh manajemen melalui inovasi serta inisiatif lini bisnis tidak hanya di sektor migas namun juga non-migas.

"Kami terus adaptif untuk mulai masuk ke renewable energy, Elnusa juga sudah mulai shifted ke industri lain dan mencoba untuk terus berinovasi," kata Direktur Pengembangan Usaha Elnusa, Ratih Esti Prihatini, melalui keterangannya, Senin (31/10/2022).

Elnusa sendiri sudah 3 tahun beroperasi mendorong peningkatan produksi migas RI dan turut ambil bagian menuju transisi energi menuju energi baru dan terbarukan (EBT).

Baca juga: Soal Saham ELSA, Ini Proyeksi Analis

Pengembangan bisnis ini, juga untuk menjalankan bisnis yang efisien tanpa melupakan target untuk meningkatkan produksi migas.

"Elnusa Sebagai perusahaan jasa energi terus berupaya untuk dapat mengembangkan inovasi untuk mereduksi ongkos produksinya, Elnusa juga turut berkontribusi pada environmental dan menurunkan cost efficiency dalam membantu peningkatan produksi migas di Indonesia," kata Ratih.

Contohnya, Elnusa melakukan peningkatan produksi melalui Sand Control Technology sehingga dapat meningkatkan produksi di Blok Mahakam.

Kemudian, ada juga layanan pengelolaan Smart Water Meter serta kerja sama strategis dalam pengembangan teknologi Two Phase Flow Meter untuk pengembangan Teknologi Geothermal. Juga, Elnusa mampu menekan efisiensi pada biaya pengeboran (cost efficiency) sumur migas dengan VLP System.

Baca juga: Atasi Masalah Sampah, Elnusa Petrofin Gulirkan CSR Budi Daya Maggot di Siantan Hulu Pontianak

Program Keberlanjutan Lingkungan

Elnusa memiliki Program TJSL terbagi ke dalam empat pilar yakni, Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, dan Pemberdayaan Masyarakat.

Selain itu, Perseroan juga memiliki Misi dalam mewujudkan Visi Perusahaan yaitu meningkatkan kelangsungan bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan dalam industri energi dalam negeri dan internasional untuk memenuhi harapan pemegang saham serta memenuhi dan menjaga kepuasan pelanggan melalui sinergi.

"Serta Operational Excellence, HSSE, dan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG)," ungkap Ratih.