JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mengimbau agar pemerintah daerah menggunakan dana transfer umum (DTU), Dana Bagi Hasil (DBH), dan dana tidak terduga dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2022 untuk mengendalikan inflasi.
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan, realisasi belanja daerah menggunakan DTU, DBH, dan dana tidak terduga masih sangat rendah.
Padahal, kata dia, dana ini dapat digunakan pemerintah daerah untuk mengatasi lonjakan inflasi di daerahnya. Misalnya untuk mengadakan operasi pasar, bantuan sosial, hingga subsidi transportasi.
"Saya dari satu kantor di daerah lain ke daerah lain, selalu permasalahannya adalah serapan dari APBD. Serapan dari belanja tidak terduga yang alokasinya 2 persen dari APBD itu masih sangat rendah," ujarnya saat acara GNPIP Sulawesi Tengah, Senin (31/10/2022).
Baca juga: Dunia Sedang Tidak Baik-baik Saja, Ini Kekhawatiran Bank Indonesia
Selain itu, Presiden Joko Widodo juga kerap menegaskan bahwa penggunaan anggaran tersebut untuk mengendalikan inflasi telah memiliki payung hukum yang jelas, baik berupa Peraturan Menteri Keuangan maupun Surat Edaran Menteri Dalam Negeri.
Sehingga seharusnya sudah tidak ada keraguan bagi pemerintah daerah untuk menggunakan ketiga jenis dana tersebut untuk meredam kemungkinan potensi kenaikan harga di daerah-daerah.
"Sudah selesai dengan permasalahan legalnya, aman bagi pimpinan daerah untuk mengabsorbs dana tersebut untuk keperluan permasalahan operasi pasar tadi," tegasnya.
Baca juga: 4 Langkah Antisipasi Dampak Inflasi Menurut Bank Indonesia
Dody menekankan kenaikan inflasi pangan di Indonesia dipengaruhi dari sisi supply, yang coba ditanggulangi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Terdapat tiga fokus utama GNPIP di jangka pendek, yaitu operasi pasar yang didukung ketersediaan dana termasuk belanja tak terduga dari APBD, kerja sama antar daerah (KAD) yang didukung digitalisasi dan subsidi transportasi, dan ketahanan pangan program end-to-end dari hulu ke hilir.
Selain itu, kegiatan pendukung lainnya di sisi manajemen produksi dan pengelolaan ekspektasi masyarakat yang perlu ditingkatkan di daerah.
"Kami percaya bahwa aparat pemerintah daerah, semua pelaku, punya atensi yang kuat untuk mengatasi inflasi ini," ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.