Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pengemudi Ojol Hemat Rp 250.000 Setelah Beralih ke Motor Listrik

Kompas.com - 31/10/2022, 20:40 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Delapan bulan lalu, Wawan Poedji Santoso, salah satu ojek online (ojol) gamang lantaran perusahaan teknologi transportasi yang telah bermitra dengannya sejak 2015, baru saja meminjamkan sepeda motor listrik.

Satu sisi, pria 46 tahun itu senang karena tidak lagi perlu menggunakan sepeda motor bensin milik pribadi yang telah ditungganginya untuk mengojek dalam lima tahun terakhir.

Namun di sisi lain, terselip kekhawatiran karena Wawan tak paham seluk beluk tunggangan baru itu. Ia khawatir jika perawatan motor listrik bakal merogoh koceknya lebih dalam, sementara ia harus menyisihkan penghasilannya untuk istri dan empat anaknya.

Terlebih, perusahaan mematok bea sewa sebesar Rp 40.000 per hari jika menerima tawaran pinjaman motor listrik.

"Saya buta sama sekali. Berapa biaya perawatannya? Apakah konsumen juga bakal suka?" ungkapnya dikutip melalui siaran pers Kemenko Marves, Senin (31/10/2022).

Baca juga: Ojek Motor Listrik Jadi Angkutan Pengumpan di Kawasan KTT G20

Akhirnya ia memutuskan mengambil tawaran itu setelah melalui beberapa pertimbangan. Berselang sebulan, kegamangan itu hilang. Memasuki bulan kedua, ia memantapkan pilihan untuk terus mengojek dengan sepeda motor listrik.

Awalnya dipikir tekor, Wawan malah bisa menabung lebih banyak. Pengeluaran bensin sebesar Rp 50.000 per hari, serta ongkos perawatan sekitar Rp 200.000 saban dua-tiga minggu, tak ada lagi.

Selepas berbincang, Wawan mengajak menggunakan sepeda motor listriknya menuju daerah berjarak sekitar lima kilometer. Sekilas, perawakan motor yang dikemudikan Wawan tidak jauh berbeda dengan sepeda motor konvensional. Satu pembeda yang paling terlihat jelas: tak ada knalpot di motor tersebut.

Bahkan saat ditunggangi, motor listrik dalam beberapa hal terasa lebih nyaman ketimbang sepeda motor konvensional. Sepeda motor Wawan tak berisik dan tak berasap. Stop and go di jalanan macet pun dilalui dengan lancar.

Baca juga: 3 Tantangan Adopsi Motor Listrik di Indonesia

Komitmen Pemerintah Dorong Pengembangan Kendaraan Listrik

Cerita Wawan itu adalah sekelumit kisah sukses penggunaan kendaraan listrik. Pemerintah punya komitmen besar mendorong pengembangan dan penggunaan kendaraan listrik yang merupakan bagian dari upaya mengurangi emisi karbon hingga 29 persen pada 2023 dan net zero emission pada 2060.

Kendaraan listrik merupakan salah satu upaya terus menggaungkan penggunaan energi terbarukan di tengah masyarakat. Pada September lalu, Presiden Joko Widodo meneken Inpres Nomor 7 Tahun 2022 tentang instruksi penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk kendaraan operasional pemerintah pusat dan daerah.

Komitmen itu bahkan diteruskan dengan membawa isu energi terbarukan dan berkelanjutan sebagai satu dari tiga isu utama di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2022. Selain transformasi digital dan arsitektur kesehatan global.

Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), total kendaraan listrik di Indonesia per September 2022 mencapai 21.987 unit, dengan penjualan terbanyak mencapai 19.024 unit.

Pengamat otomotif Fitra Eri mengatakan, penggunaan kendaraan listrik di Indonesia memang belum sebanyak di negara-negara maju. Namun ia optimis hal itu bakal membaik setelah melihat animo masyarakat terhadap kendaraan listrik kian membesar seperti kisah Wawan, serta keseriusan pemerintah dalam mengembangkan ekosistemnya.

Fitra menambahkan, penggunaan kendaraan listrik pada ajang G20 dapat menjadi momentum bagi Indonesia untuk berperan lebih besar di industri kendaraan listrik di masa mendatang. Tidak hanya negara perakit, tapi betul-betul menjadi negara produsen kendaraan listrik.

"G20 ini adalah saat yang tepat untuk berbicara karena selama ini kita sudah berjalan ke arah yang baik dalam industri kendaraan listrik," kata dia.

Berdasarkan pengalaman, lanjut Fitra, kendaraan listrik memiliki sejumlah keunggulan dibanding kendaraan konvensional. Selain lebih ramah lingkungan, kendaraan listrik lebih praktis karena bisa di-charge di rumah dan lebih.

"Tidak ada suara, getaran, dan tenaga pun instan. Tiga tujuan pabrikan mobil itu kini sudah ada di mobil listrik," pungkasnya.

Baca juga: Dukung KTT G20 Bali, Electrum Sediakan Ojol Motor Listrik Gratis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com