Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Subsidi Kendaraan Listrik, Kemenhub: Masih Dibahas Kemenkeu dan Kemenko Marves

Kompas.com - 01/11/2022, 18:05 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hendro Sugiatno mengatakan, rencana pemberian subsidi untuk pembelian kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), masih dibahas oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).

Hendro mengatakan, konsep subsidi untuk kendaraan listrik tersebut tidak berasal dari Kemenhub.

"Subsidi atau insentif itu bukan dari Kemenhub, itu dari Kemenkeu, akan ada kelompok kerja terhadap kendaraan listrik dan sedang dalam proses pembahasan tentang intensif bagi kendaraan listrik roda dua dan empat termasuk konversi dan sedang dalam pembahasan yang dikoordinator di Kemenko Marves menghitungnya," kata Hendro dalam diskusi bertajuk Implementasi Kendaraan Listrik di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (1/11/2022).

Baca juga: Daftar Harga Terbaru BBM Pertamina dan Shell, Berlaku 1 November

Hendro mengatakan, pemberian subsidi kendaraan listrik ini akan segera dilakukan pemerintah untuk mengimbangi harga penjualan kendaraan listrik di negara-negara Asia Tenggara.

Ia mengatakan, dengan adanya subsidi, masyarakat diharapkan dapat terdorong untuk beralih menggunakan kendaraan listrik.

"Karena kita juga enggak mau bahwa di negara-negara tetangga kita harga kendaraan listrik murah sedangkan kita mahal, makanya kita bagaimana insentif itukan salah satu upaya mendorong ketersedian dan kemampuan masyarakat untuk membeli kendaraan listrik," ujarnya.

Baca juga: Adaro Cetak Rekor Laba Bersih, Ini Penyebabnya


Lebih lanjut, Hendro mengatakan, hingga saat ini, mekanisme pemberian subsidi ini masih dibahas.

Ia mengatakan, pemerintah kemungkinan tidak memberikan subsidi pada produk jadi, namun memberikan subsidi terhadap komponen-komponen impor.

"Paling tidak subsidi tidak pada produk jadi, tapi bisa dalam bentuk komponen impor yang disubsidi sehingga murah dan diharapkan kalau jadi, itu dapat menurunkan harga jualnya," ucap dia.

Baca juga: Hadapi Risiko Resesi, Indo Premier Sekuritas Gelar Edukasi Investor Melalui FestiFund 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com