Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditopang Optimisme Pelonggaran Covid-19 di China, Harga Minyak Dunia Naik 2 Persen

Kompas.com - 02/11/2022, 07:30 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com – Harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan pada perdagangan Selasa (1/11/2022). Pergerakan harga minyak dunia, dipengaruhi oleh optimisme pulihnya ekonomi China, usai pembatasan akibat Covid-19 dibuka kembali.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent kontrak Januari naik 1,8 persen manjadi 94,51 dollar AS per barrel, dan untuk kontrak Desember naik 1 persen di posisi 94,83 dollar AS per barrel. West Texas Intermediate (WTI) juga naik 2 persen menjadi 88,27 dollar AS per barrel.

Sebuah postingan dari ekonom Hao Hong mengatakan, pemerintah China tengah membicarakan terkait potensi pembukaan ekonomi kembali negara tirai bambu itu. Hal ini dibuktikan dengan membentuk Reopening Committee oleh Politburo Standing Member Wang Huning.

Baca juga: Per 1 November 2022, Harga Shell Super Jadi Lebih Murah dari Pertamax

Cuitan yang dipublish di Twitter itu, turut mendorong indeks saham Hong Kong dan China melonjak. Namun, seorang juru bicara kementerian luar negeri China kemudian mengatakan dia tidak mengetahui situasi tersebut.

"Kami mendapatkan banyak sinyal ke arah itu dan pasar merespons dengan sangat positif," kata Phil Flynn, seorang analis di Price Futures Group.

Baca juga: Per Hari Ini Harga BBM Shell Turun, Kini Lebih Murah dari SPBU Pertamina, Simak Rinciannya

Tolok ukur minyak dunia, baik Brent maupun WTI telah mencatat kenaikan secara bulanan pada Oktober tahun ini, dan merupakan yang pertama sejak Mei. Ini terjadi pasca Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya atau OPEC+ memutuskan untuk memangkas produksi yang ditargetkan sebesar 2 juta barrel per hari.

“Pemotongan produksi oleh OPEC+ dan rekor data ekspor minyak AS juga mendukung fundamental harga minyak,” kata analis CMC Markets Tina Teng.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Turun di Akhir Pekan, Apa Sebabnya?

Sementara itu, Tamas Varga dari pialang minyak PVM mengatakan, berkurangnya pasokan minyak, kemungkinan penghentian pelepasan minyak dari Cadangan Minyak Strategis, dan pertumbuhan kembali permintaan minyak, bisa mendorong harga minyak mentah kembali di atas 100 dollar AS per barrel.

OPEC menaikkan perkiraannya untuk permintaan minyak dunia dalam jangka menengah dan panjang di awal pekan ini, dan mengatakan bahwa investasi 12,1 triliun diperlukan untuk memenuhi permintaan ini. Sekretaris Jenderal OPEC Haitham Al Ghais mengatakan pada hari Selasa, keterlambatan investasi minyak menabur benih untuk krisis energi di masa depan.

Beberapa faktor-faktor bullish juga mengimbangi kekhawatiran permintaan yang ditimbulkan oleh pembatasan Covid-19 yang menurunkan aktivitas pabrik China pada Oktober dan memotong impor dari Jepang dan Korea Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com