Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang KTT G20, PLN Operasikan 2 PLTS dan PV Rooftop di Bali

Kompas.com - 02/11/2022, 14:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT TLN (Persero) mulai mengoperasikan dua proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan solar photovoltaic (PV) Rooftop atau PLTS atap di 33 lokasi gedung PLN Grup.

Pengoperasian pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) itu akan menjadi bagian dari showcase transisi energi dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali yang berlangsung pada 15-16 November 2022.

"Ini artinya, dalam penyelenggaraan KTT G20 ini, Bali dipasok listrik bersih dan sebagai wujud komitmen nyata Indonesia dalam mendukung transisi energi yang menjadi poin pembahasan penting dalam KTT G20," ujar Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangannya dikutip Rabu (2/11/2022).

Baca juga: Pengembangan PLTS Atap di Indonesia Terbentur Aturan PLN?

Secara rinci, kedua PLTS tersebut yakni PLTS Hybrid di Nusa Penida dengan kapasitas 3,5 megawatt peak (MWp) yang terbentang di atas lahan seluas 4,5 hektar. Untuk menjaga keandalan dari PLTS ini, ditambahkan Battery Energy Storage System (BESS) dengan kapasitas 1,84 megawatt hour (MWh) .

"Artinya PLTS ini bisa secara signifikan mengurangi pemakaian BBM yang selama ini berlangsung," imbuhnya.

Kedua, pengoperasian PLTS Apung Muara Tukad dengan kapasitas 100 kilowatt peak (KWp). PLTS yang terletak di tengah jantung kota Bali dan terapung di bibir pantai Kuta seluas 350 meter persegi.

Selain itu, PV Rooftop yang terpasang di 33 lokasi gedung PLN Grup memiliki total kapasitas 890,55 kiloWatt peak (kWp). Pemasangan ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Bali yang menggalakkan solar PV rooftop sebagai upaya Bali menjadi provinsi yang ramah lingkungan.

Baca juga: Pelaku Bisnis Mulai Terapkan EBT, SUN Energy Jelaskan Kontrak Pasang PLTS Atap untuk 66 SPBU Shell

Darmawan mengatakan, pengoperasian PLTS dan PV Rooftop tersebut sekaligus menunjukkan kesiapan PLN mengawal transisi energi Indonesia untuk mencapai target bauran EBT dan net zero emission di 2060.

"Serta wujud komitmen perseroan terhadap prinsip environmental, social and governance (ESG) dalam menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan," ungkapnya.

Sementara itu, Gubernur Bali I Wayan Koster menambahkan, Bali sebagai destinasi wisata internasional mendukung penuh rencana pemerintah dan PLN dalam mencapai target nol emisi. Untuk itu, Bali saat ini memiliki berbagai kebijakan terkait penggunaan energi bersih yang tertuang dalam rencana umum energi daerah (RUED).

"Artinya, Bali ingin menjadi provinsi yang sepenuhnya dipasok dari listrik berbasis EBT sehingga bisa mendukung ekosistem Bali yang bersih dan juga mandiri secara energi," ujar Koster.

Baca juga: Resmikan PLTS Atap, Pupuk Kaltim Kejar Target Dekarbonisasi 32,51 Persen pada 2030

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com