Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurus Pemerintah Lindungi dan Sejahterakan Peternak Ayam Petelur

Kompas.com - 02/11/2022, 17:10 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, pemerintah akan menugaskan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam pengendalian bibit induk (Grand Parent Stock/GPS) ayam petelur sehingga dapat diakses peternak ayam petelur rakyat.

“Peternak dapat membentuk koperasi dan mengajukan GPS ayam petelur kepada BUMN tersebut. GPS ayam petelur tidak boleh diatur oleh beberapa perusahaan saja,” ujar Mendag Zulhas dalam siaran resminya, Rabu (2/11/2022).

Terkait pakan ternak, lanjutnya, pemerintah telah memberikan subsidi pembelian pakan ternak.

Baca juga: Setiap Tahun RI Oversupply Ayam, Bikin Peternak Merugi

Peternak ayam petelur dapat membeli jagung sebesar Rp 5.000 per kilogram. Di sisi lain, pemerintah juga akan mendorong peningkatkan perusahaan pakan ternak dengan tujuan agar tidak tergantung pada perusahaan tertentu.

Zulhas, sapaanya, juga mengatakan, sebelumnya pihaknya telah menugaskan Perum Bulog untuk melaksanakan program pengadaan dan penyaluran jagung kepada peternak skala mikro dan kecil di beberapa daerah, salah satunya Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Bantuan tersebut dapat meringankan beban produksi peternak ketika harga jagung pakan mengalami kenaikan.

“Pemerintah akan sekuat tenaga memperjuangkan kepentingan peternak ayam petelur agar tidak bangkrut karena menyerap banyak tenaga kerja. Ini merupakan tugas pemerintah,” ujar Zulhas.

Adapun jagung kata dia, merupakan komponen bahan baku utama pembentuk pakan ayam petelur.

Baca juga: Mendag Zulhas Bilang Peternak Ayam Bakal Geruduk Kantornya, Kenapa?

Zulhas juga mengatakan, biaya pakan memberikan andil sekitar 75 persen terhadap Harga Pokok Produksi (HPP) komoditas telur ayam ras.

Pada Februari 2022, harga pembelian jagung pakan di tingkat pabrik pakan mencapai Rp 5.460 per kilogram. Harga ini 21,75 persen lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp 4.480 per kilogram.

Mendag Zulhas mengajak peternak telur ayam ras bersama-sama dengan pemerintah menjaga stabilitas harga dan pasokan telur di masyarakat.

Selain menjaga harga di tingkat konsumen, Kementerian Perdagangan juga berupaya agar harga di tingkat produsen tidak mengalami penurunan hingga berada di bawah HPP sehingga peternak mendapat keuntungan yang wajar dan tetap semangat dalam melakukan produksi.

"Stabilitas harga telur ayam ras di tingkat produsen akan memberikan kepastian kepada peternak untuk melakukan produksi sehingga pasokan di konsumen tetap terjaga," kata Zulhas.

Zulhas menambahkan, berdasarkan data yang ia peroleh, harga telur ayam ras di tingkat produsen untuk Kabupaten Magelang tercatat sebesar Rp 22.800 per kilogram.

Harga ini masih berada di kisaran harga acuan pemerintah, yakni Rp 22.000-Rp 24.000 per kilogram sesuai Peraturan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 5 Tahun 2022.

Sementara rata-rata harga telur ayam ras secara nasional di tingkat produsen per 31 Oktober 2022 sebesar Rp 23.800 per kilogram. Harga ini relatif stabil dibanding harga seminggu sebelumnya.

Baca juga: Zulhas Klaim Minyak Goreng Langsung Turun begitu Dirinya Jadi Mendag

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com