JAKARTA, KOMPAS.com - Produsen kaca dan kimia PT Asahimas Chemical (ASC) melakukan pembelian Sertifikat Energi Terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC) dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN).
Kerja sama ini dituangkan dalam bentuk Penandatanganan Perjanjian antara ASC dan PLN yang dilaksanakan di Bali, Selasa (1/11/2022). Perjanjian ini ditandatangani oleh Presiden Direktur ASC Jun Miyazaki dan manajemen PLN.
Miyazaki mengatakan sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang industri kimia dasar terintegrasi, listrik merupakan salah satu dari bahan baku utama ASC. Selama ini, ASC dikenal sebagai salah satu konsumen terbesar PLN di Jawa dan Bali.
Baca juga: UMKM Perlu Tingkatkan Produktivitas untuk Akses Pendanaan Maksimal
“Melalui penandatanganan kontrak pembelian REC sebanyak 18 juta unit (setara dengan 18.000 GWh) dalam periode kurang lebih 15 tahun dengan target pengurangan emisi CO2 sebesar 15 juta ton,” ujar Miyazaki dalam siaran pers Rabu (2/11/2022).
Miyazaki berharap keterlibatan perseroan pada program Energi Baru Terbarukan (EBT) dapat mendukung program pemerintah untuk dapat melakukan perluasan pembangkit listrik Energi Terbarukan di wilayah Indonesia.
“Oleh karena itu, program penurunan emisi secara otomatis dapat diterapkan secara masif yang dapat dikonsumsi oleh banyak industri dan masyarakat sekaligus dalam penerapan sumber energi yang ramah lingkungan,” kata Miyazaki.
Untuk diketahui, ASC bergerak dalam bidang industri kimia dasar terintegrasi dengan pabrik Chlor Alkali-Vinyl Chloride dan PolyVinyl Chlorida. Berlokasi di Cilegon propinsi Banten, Perseroan telah beroperasi sejak tahun 1989. Adapun total investasi ASC di Indonesia sampai dengan tahun 2022 mencapai 1,6 miliar dollar AS.
Baca juga: Gandeng PLN, ION Mobility Bakal Bangun 100 SPLU
Produk utama ASC berupa Caustic Soda (NaOH) dan Polyvinyl Chloride (PVC). Bahan kimia ini dibutuhkan oleh sekitar 400 industri nasional dalam negeri seperti industri Rayon, Alumina, Pulp & Paper, Tekstil, Makanan dan lain-lain.
Produk utama ASC juga dibutuhkan oleh industri pendukung infrastruktur seperti industri Pipa PVC, Kabel dan Industri plastik lainnya. Produk-produk tersebut juga diperuntukan guna memenuhi pasar ekspor yang cukup besar. Kegiatan tersebut tentunya dapat mendongkrak devisa negara.
Baca juga: Per September 2022, Siloam Bukukan Laba Bersih Rp 457,34 Miliar
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.